Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi
KONTAN.CO.ID - Industri pasar modal di Amerika Serikat (AS) yang berkembang pesat menelurkan manajer investasi kawakan. Salah satunya: Larry Robbins, Chief Executive Officer (CEO) Glenview Capital Management. Dia mengelola dana yang diinvestasikan di pasar saham agar mencetak untung. Robbins juga mengoleksi sejumlah saham yang jadi pundi-pundi kekayaannya. Robbins menduduki jajaran orang terkaya ke 965 versi Forbes. Kekayaannya kini telah mencapai US$ 2,4 miliar.
PELAKU pasar modal mungkin cukup familiar dengan nama manajer investasi kawakan di Amerika Serikat (AS) yang bernama Larry Robbins ini. Dia adalah pendiri sekaligus chief executive officer (CEO) Glenview Capital Management. Perusahaan pengelola investasi ini terpusat di New York.
Robbins mendapatkan banyak kekayaan lewat perusahaan ini. Dia menduduki jajaran orang terkaya nomor 965 versi Majalah Forbes di usia yang terbilang muda. Pria yang berusia 48 tahun ini berdiri di jajaran orang terkaya di dunia dengan kekayaannya yang mencapai US$ 2,4 miliar.
Perusahaan pengelola investasi atau hedge fund miliknya berhasil mengelola dana mencapai US$ 16,5 miliar di akhir 2017 yang dipakai untuk diinvestasikan di pasar modal. Kesuksesannya di bidang pengelolaan dana investasi telah diakui dunia. Robbins sempat menduduki peringkat ke-27 dalam jajaran hedge fund terkaya di dunia oleh Majalah Forbes.
Aksinya dalam urusan berinvestasi bisa dibilang cukup berani. Misalnya saja di tahun 2017, dia berhasil mencetak keuntungan hingga dua digit setelah sempat mengalami kerugian di dua tahun sebelumnya.
Pencapaian ini dilansir oleh gurufocus.com yang memiliki perincian aliran milik Larry ini mengalir. Catatan gurufocus, Larry sangat aktif mengalokasikan investasi di saham perusahaan kesehatan, hampir 44% dari portofolionya masuk ke sektor tersebut.
Beberapa tambahan saham baru yang dimilikinya pada akhir kuartal IV 2017 antara lain perusahaan besar seperti IQVIA Holdings Inc, Newell Brands Inc, Aptiv Plc, Allegran Plc, dan Charter Communication Plc. Tak tanggung-tanggung, Robbins langsung menempatkan dana US$ 840 juta di perusahaan tersebut.
Lewat aksinya tersebut, kepemilikan saham Larry pun cukup tinggi di masing-masing perusahaan. Aksinya lewat pembelian saham IQVIA misalnya menjadikan dirinya sebagai pemegang saham emiten kesehatan terbesar ketiga di AS dan duduk di kursi lima besar secara global.
IQVIA bisa dibilang akan menjadi mesin pemupuk pendapatan Larry. Pasalnya perusahaan ini berhasil membukukan kenaikan laba sebesar 10,7% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 2,61 miliar. Pendapatan per saham (earning per share) IQVIA juga cukup tebal mencapai US$ 1,07 miliar atau US$ 5,02 per saham.
Tahun ini, pun IQVIA menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai US$ 10 miliar, meningkat dari capaian pendapatan di tahun 2017 yang menyentuh US$ 9,7 miliar. Proyeksi EBITDA IQVIA juga sangat menjanjikan yakni di kisaran US$ 2,15 miliar hingga US$ 2,2 miliar tahun ini, naik dari tahun lalu US$ 2,01 miliar.
Nah, Larry tercatat telah membeli sebanyak 8,57 juta saham perusahaan bersandi emiten NYSE IQV tersebut, menjadikan dirinya memegang 4,54% kepemilikan di perusahaan tersebut.
Larry memilih perusahaan tersebut lantaran dirinya sudah cukup paham tentang geliat bisnis kesehatan di AS. Di sisi lain, IQVIA Holdings Inc, memiliki rata-rata pertumbuhan laba cukup deras mencapai 12% dalam lima tahun terakhir. Pun, kapitalisasi pasar IQVIA cukup jumbo sebesar US$ 20,49 miliar.
Saham terbaru lain yang dimiliki Larry yakni Newell Brands, Ia membeli 17,01 juta lembar saham Newell Brands dengan mengempit 2,84% saham perusahaan tersebut. Newell Brands memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar US$ 13,09 miliar dengan rata-rata pertumbuhan laba sebesar 6,4% dalam sepuluh tahun terakhir. Perusahaan ini juga jadi salah satu ladang uang bagi Robbins.
(Bersambung)
