kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Marie Curie, Wanita Pertama yang Memenangkan Hadiah Nobel Tahun 1903


Senin, 26 Juni 2023 / 10:29 WIB
Marie Curie, Wanita Pertama yang Memenangkan Hadiah Nobel Tahun 1903
ILUSTRASI. Marie Curie, Wanita Pertama yang Memenangkan Hadiah Nobel Tahun 1903.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Marie Curie adalah wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel tahun 1903.  Marie Curie adalah ilmuwan ahli fisika dan kimia. Marie Curie sudah dua kali memenangkan Hadiah Nobel yakni Nobel Fisika pada 1903 dan Nobel Kimia pada 1911. 

Dirangkum dari laman News Scientist, Marie Curie bersama suaminya menemukan dua elemen yakni polium dan radium dan polonium.

Marie Curie juga dikenal sebagai perintis dalam bidang radiologi. Marie Curie menemukan radioaktivitas yakni kemampuan inti atom yang tidak stabil untuk memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil. 

Lantas, seperti apa biografi Marie Curie?

Baca Juga: Biografi Karl Landsteiner, Penemu Golongan Darah ABO dan Rhesus

Biografi Marie Curie

Marie Curie memiliki nama lengkap Maria Skłodowska. Marie Curie lahir di Warsawa pada 7 November 1867.

Kemudian, pada 1891 Marie Curie pindah ke Paris untuk belajar fisika, kimia, dan matematika di Universitas Paris. 

Di sana Marie Curie memperoleh dua gelar, menghidupi dirinya sendiri melalui studinya dengan mengajar di malam hari. Di universitas itulah Marie Curie bertemu dengan Pierre Curie dan menikah pada 1895. 

Mereka memiliki dua putri dari hasil pernikahan tersebut. Pada 1906, Pierre Curie meninggal karena kecelakaan. 

Baca Juga: Menyoal Manajemen Risiko Pertamina

Setelah kematian suaminya, Marie Curie melanjutkan pekerjaannya di universitas, sambil membesarkan kedua putri mereka. 

Selama perang dunia pertama, dia menciptakan peralatan sinar-X seluler dan melatih petugas medis tentang cara menggunakannya.

Selama melakukan penelitian, Marie dan suaminya tidak menggunakan pelindung apapun lantaran belum mengetahui efek radioaktif terhadap manusia. 

Sehingga, pada 1934 Marie Curie meninggal dalam usia 66 tahun karena anemua aplastik yang disebabkan oleh seringnya terpapar radiasi. 

Baca Juga: Tema dan Sejarah Hari Donor Darah Sedunia 2023 yang Diperingati 14 Juni

Hadiah Nobel Fisika dan Kimia bersama suaminya

Pasangan itu mendirikan laboratorium bersama di ruang bawah tanah, membangun peralatan mereka sendiri untuk eksperimen mereka. 

Pada saat itu tidak ada yang tahu tentang efek radioaktivitas atau radiologi pada tubuh. Sehingga, mereka melakukan penelitian tanpa pelindung apapun. 

Marie Curie bahkan menyimpan botol berisi bahan penelitian di saku baju maupun laci meja. Lebih dari 100 tahun setelah penemuan mereka, buku catatan pasangan itu masih disimpan dalam kotak berlapis timah dan dibuka hanya saat mengenakan pakaian pelindung .

Baca Juga: Mantan Presiden AS Jimmy Carter Mulai Menerima Perawatan Rumah Sakit

Tahun 1898 adalah tahun yang sibuk bagi pasangan itu. Marie telah menyelidiki sifat-sifat yang tidak biasa dari bijih-bijih uranium. 

Penelitian tersebut didorong oleh penemuan Henri Becquerel yang menemukan bahwa garam uranium mengeluarjan sinar yang dapat menembus objek dengan cara yang mirip dengan sinar X, dua tahun sebelumnya. 

Namun, Marie Curie memperhatikan bahwa bijih-bijih uranium mengeluarkan lebih banyak sinar yang kemudian dia sebut radioaktivitas. 

Kemudian, pasangan suami istri tersebut berhasil menemukan unsur polonium, yang mereka beri nama sesuai dengan negara asal Marie, Polandia. 

Baca Juga: Siapa Itu Dalai Lama? Ini Kisah Dalai Lama Ke-14 yang Diasingkan ke India

Tapi itu masih belum menjelaskan semua sifat radiasi yang terlihat di bijih-bijih uranium. Kemudian, pada 26 Desember, mereka mengumumkan penemuan unsur baru kedua yakni radium. 

Marie Carie membutuhkan waktu 12 tahun sebelum dia dapat decigram radium murni yang menunjukkan keberadaan unsur itu sebagai elemen kimia yang unik. 

Karya pasangan itu tentang radioaktivitas membuat mereka mendapat Hadiah Nobel dalam fisika pada tahun 1903 , bersama Becquerel. Hal itu menjadikan Marie Curie wanita pertama yang memenangkan hadiah Nobel pada 1903.

Baca Juga: Gobel Usul Dirikan Sekolah Persahabatan Indonesia-Uzbekistan

Kemudian, pada 1911 Marie Curie juga memenangkan Hadiah Nobel dalam kimia untuk penemuan radium dan polonium, dan isolasi radium. Dengan ini Marie Curie,  menjadi orang pertama yang memenangkan dua hadiah Nobel. 

Marie Curie masih satu-satunya orang yang memenangkan dua Nobel di dua bidang ilmiah yang berbeda. Curium elemen radioaktif dinamai menurut namanya dan Pierre.

Demikian informasi mengenai biografi Marie Curie, wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel tahun 1903. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×