kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Perbatasan Turki-Armenia Dibuka Pertama Kali Dalam 35 Tahun Untuk Pengiriman Bantuan


Sabtu, 11 Februari 2023 / 21:26 WIB
Perbatasan Turki-Armenia Dibuka Pertama Kali Dalam 35 Tahun Untuk Pengiriman Bantuan
ILUSTRASI. Citra satelit menunjukkan bangunan yang hancur dan tempat berlindung darurat di stadion setelah gempa bumi di Kahramanmaras, Turki, 8 Februari 2023.


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Sebuah gerbang perbatasan antara Turki dan Armenia dibuka untuk pertama kalinya dalam 35 tahun untuk memungkinkan bantuan bagi para korban gempa bumi dahsyat di Turki selatan. Kedua negara ini telah lama berseteru.

Utusan khusus Turki untuk Armenia, Serdar Kilic, men-tweet foto-foto truk yang melewati pos pemeriksaan Alican di sisi Turki sungai Aras yang memisahkan kedua negara.

"Saya akan selalu mengingat bantuan dermawan yang dikirim oleh rakyat Armenia untuk membantu meringankan penderitaan rakyat kami di wilayah yang dilanda gempa di Turki," kata Kilic, berterima kasih kepada pejabat Armenia seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Anadolu melaporkan bahwa perbatasan ini terakhir digunakan untuk mengirim bantuan dari Bulan Sabit Merah Turki ke Armenia yang dilanda gempa pada 1988.

Baca Juga: Dampak Gempa Bumi di Turki dan Suriah Begitu Parah, Ini Penjelasannya

Tahun lalu, para pemimpin Turki dan Armenia bertemu secara informal di pertemuan puncak Eropa, setelah pertemuan menteri luar negeri mereka. Pertemuan ini merupakan upaya untuk memperbaiki permusuhan selama beberapa dekade.

Turki tidak memiliki hubungan diplomatik atau komersial dengan Armenia sejak 1990-an. Mereka berselisih terutama karena 1,5 juta orang yang menurut Armenia dibunuh pada tahun 1915 oleh Kekaisaran Ottoman, pendahulu Turki modern.

Armenia mengatakan ini merupakan genosida. Turki menerima bahwa banyak orang Armenia yang tinggal di Kesultanan Utsmaniyah tewas dalam bentrokan dengan pasukan Utsmaniyah selama Perang Dunia Pertama. Tetapi Turki membantah angka tersebut dan menyangkal bahwa serangan ini sistematis.

Baca Juga: Sekjen PBB Mengimbau Gempa di Turki dan Suriah Jangan Dipolitisasi



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×