Sumber: Bloomberg | Editor: Edy Can
SIDNEY. Mulai hari ini (19/9), Apple Inc. mulai menjajakan ponsel teranyarnya di sejumlah negara. Seperti biasanya, penjualan ponsel iPhone baru ini selalu ditunggu para penggemarnya.
Antrean panjang terlihat di berbagai toko Apple. "Ketika saya datang, saya hitung ada sekitar 500 orang di sini," kata Xin Liu, seorang mahasiswa di Sidney. "Tetapi orang lain menghitung setidaknya ada 800 orang. Saya cukup terkejut," lanjutnya.
Sidney menjadi salah satu kota yang menjual iPhone 6 dan iPhone 6 plus pada hari ini. Selain itu ada Singapura, Hong Kong dan Jepang. Sebelumnya, Apple juga telah menjual produknya di New York dan San Francisco.
Pemandangan toko Apple di kawasann Shibuya, Tokyo, juga serupa. Sebanyak 600 orang sudah berbaris sebelum toko dibuka. Di kawasan Omotesando, setidaknya ada 1.000 orang mengular menanti ponsel iPhone dengan layar yang lebih lebar itu.
Satu hal yang berbeda, Apple tidak memprioritaskan China dalam penjualan iPhone 6 dan iPhone 6 plus kali ini. Padahal, pada tahun lalu, China menjadi salah satu tempat penjualan perdana ketika Apple memperkenalkan iPhone 5s dan iPhone 5c. Asal tahu saja, China adalah pasar ponsel terbesar di emerging market. Ada 794 juta pelanggan yang terdaftar lewat operator China Mobile Ltd.
Analis 451 Research LLC, Carl Howe memperkirakan Apple mungkin bisa menjual 12 juta hingga 15 juta unit iPhone hingga akhir pekan ini. Sementara, analis Sanford C. Bernstein & C0., Toni Sacconaghi memprediksi kemungkinan iPhone yang terjual sebanyak 7 juta hingga 8 juta unit.
Gaung soal ponsel anyar Apple ini terdengar lebih kencang setelah Tim Cook memperkenalkannya pada 9 September lalu. Ketika membuka pre-order pada pekan lalu, Apple telah menerima pemesanan sebanyak 4 juta unit dalam 24 jam pertama. Ini melampaui angka pemesanan pada produk sebelumnya. Jadi seberapa besar minat orang terhadap ponsel anyar ini, kita tunggu saja.