kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Mau tahu, 10 raksasa bisnis Paman Sam? Ini dia (3)


Senin, 23 Juli 2012 / 14:28 WIB
Mau tahu, 10 raksasa bisnis Paman Sam? Ini dia (3)
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.


Reporter: Menur Asri Kuning, Dyah Megasari, Fortune, CNN Money |

NEW YORK. Amerika Serikat (AS) tetap menjadi kiblat bisnis dunia. Meskipun Paman Sam masih terseok-seok menyembuhkan krisis, kiprah perusahaan besar di wilayah ini selalu menarik untuk diikuti. Penilaian peringkat didasarkan pada kinerja perusahaan tahun 2011.

Siapa saja 10 besar perusahaan raksasa di AS? Fortune Magazine AS, mengurutkannya dengan sejumlah penilaian. Di antaranya adalah rencana bisnis perusahaan dan kinerja usahanya.

7. Berkshire Hathaway

Peringkat sebelumnya: 7

CEO: Warren E. Buffett

Performa saham Berkshire Hathaway mengalami kemunduran pada 2011. Namun sang CEO sekaligus sebagai miliarder kakap dunia, Warren Buffet tetap tenang menghadapi hal itu. Selama kinerja sahamnya masih mengungguli performa S&P 500, hal tersebut bukanlah masalah besar bagi Buffett.

Tahun lalu, laba Berkshire yang merupakan perusahaan investasi merosot hingga 20,9%. Bisnis asuransi dan properti menjadi beban utama kinerja Berkshire.

Secara keseluruhan, pendapatan perusahaan yang bermarkas di Omaha, Nebraska tersebut naik 5,5% menjadi US$ 143,7 miliar. Buffet sempat memanggil lima anak usahanya yang memiliki kinerja keuangan termoncer.

8. Fannie Mae

Peringkat sebelumnya: 5

CEO: Michael J. Williams

Tahun lalu, Fannie Mae melaju dari peringkat 81 dalam daftar Fortune 500 ke peringkat lima, hal tersebut dikarenakan adanya standar penerapan akuntansi yang baru.

Namun, tahun ini raksasa hipotek yang dikendalikan pemerintah ini merosot ke peringkat delapan setelah adanya penurunan pendapatan lebih dari 10% menjadi US$137,5 miliar. Kerugian yang terjadi pada tahun ini tumbuh menjadi US$ 16,9 miliar dari US$14 miliar di tahun 2010.

Fannie Mae terus terseret turun oleh portfolio utang. Perusahaan ini setidaknya mendapat dana segar US$ 116 miliar dari pemerintah pada akhir 2011. Lembaga pembiayaan ini juga tengah mencari tambahan dana sebanyak US$ 4,6 miliar untuk menutupi kerugian operasional.

9. Ford Motor

Peringkat sebelumnya: 10

CEO: Alan R. Mulally

Pada masa kepemimpinannya, sebagai CEO Ford, ia berhasil menghindarkan perusahaan dari kebangkrutan. Hal itu rupanya mempengaruhi kinerja rivalnya yaitu General Motors (GM) dan Chrysler pada tahun 2009.

Masa bangkit Ford dari keterpurukan ditandai dengan dimulainya pembagian dividen pada pemegang saham seiring dengan jumlah penjualan otomotif yang meningkat. Laba Ford melonjak hingga 208% tahun lalu.

10. Hewlett-Packard

Peringkat sebelumnya: 11

CEO: Margaret C. Whitman

Sebagai produsen komputer terbesar di dunia, Hewlett-Packard sempat mengalami tahun-tahun sulit. Perusahaan yang terkenal dengan merek usaha HP ini sempat dipimpin oleh Leo Apotheker selama setahun.

Whitman menggantikan Apotheker yang dianggap gagal memimpin HP selama 11 bulan. Penunjukan ini sesungguhnya menuai pro dan kontra.

Namun banyak yang menilai, kepiawaian Whitman di dunia bisnis sudah teruji. Mantan CEO eBay ini berhasil mengubah eBay dari sebuah perusahaan dengan segelintir karyawan di 1998 menjadi perusahaan ritel internet papan atas. Ia mengumumkan rencana besar dengan menyatukan dua divisi bisnis yaitu printer dan PC.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×