kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Mau tahu, 10 raksasa bisnis Paman Sam? Ini dia (2)


Jumat, 13 Juli 2012 / 14:48 WIB
Mau tahu, 10 raksasa bisnis Paman Sam? Ini dia (2)
ILUSTRASI. Promo GoFood Richeese Factory menawarkan menu terbaru bertajuk Combo Volcamo. Dok: Richeese Factory


Reporter: Menur Asri Kuning, Dyah Megasari, Fortune, CNN Money |

NEW YORK. Amerika Serikat (AS) tetap menjadi kiblat bisnis dunia. Meskipun Paman Sam masih terseok-seok menyembuhkan krisis, kiprah perusahaan besar di wilayah ini selalu menarik untuk diikuti. Penilaian peringkat didasarkan pada kinerja perusahaan tahun 2011.

Siapa saja 10 besar perusahaan raksasa di AS? Fortune Magazine AS, mengurutkannya dengan sejumlah penilaian. Di antaranya adalah rencana bisnis perusahaan dan kinerja usahanya.

4. ConocoPhillips

Peringkat sebelumnya: 4

CEO: Ryan M. Lance

Perusahaan yang dikenal sebagai Big Oil ini bakal semakin mengecil. Bermarkas di Houston, Texas, ConocoPhillips mengejutkan Wall Street dengan keputusan bisnisnya yakni memisahkan unit usahanya atau spin off.

Satu akan di fokuskan pada eksplorasi dan produksi, satu lagi akan berfokus pada kilang dan pemasaran. Hal tersebut terjadi pada 30 April. Petinggi ConocoPhillips berharap keputusan ini dapat membantu satu sama lain dan mengantar ConocoPhillips agar dapat bersaing lebih baik di bisnis internasional dan juga dapat menarik banyak investor.

Dalam memberikan peringkat ini, perubahan pemegang saham sama sekali tak tecermin. Jika diberlakukan kebalikan, di mana pemegang saham menjadi penentu, Fortune melihat Phillips 66 bakal ada di peringkat empat ketimbang perusahaan induknya.

Jika spin off ini mewakili sekitar 80% dari total pendapatan asli perusahaan pada tahun 2011 maka, General Motors berpotensi duduk di peringkat keempat.

5. General Motors

Peringkat sebelumnya: 8

CEO: Daniel F. Akerson

Detroit berhasil mendapatkan tempatnya kembali, begitu pun dengan General Motors (GM). Perusahaan otomotif raksasa ini melesat tiga peringkat dalam Fortune 500. Tepatnya dari urutan 8 menjadi posisi 5 pada tahun lalu. Setelah dua tahun mengalami kebangkrutan, GM akhirnya menerima bantuan dana federal dan berhasil mencatat keuntungan pada 2011.

Tahun lalu, laba perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh miliarder kawakan dunia, Warren Buffett tersebut mencapai US$ 9,2 miliar. Pendapatan usaha meningkat 11% menjadi US$ 150,3 miliar. GM mengklaim perusahaannya sebagai penjual global terbesar setelah Toyota.

Tidak ada yang bisa menyangkal kepuasan yang diberikan GM karena berhasil menegosiasikan program bagi hasil sebagai bagian dari reorganisasi perusahaan. Sekitar 47.500 pekerja menerima cek dengan rata-rata nilai sebesar US$ 7.000 naik dari US$ 4.300 pada tahun 2010.

6. General Electric (GE)

Peringkat sebelumnya: 6

CEO: Jeffrey R. Immelt

General Electric (GE) berhasil membuat catatan pertumbuhan laba yang sangat bagus pada tahun 2011, walaupun, terjadi sedikit penurunan pendapatan. Laba meningkat 21% menjadi US$ 14,2 miliar, padahal penjualan amblas hingga 26% menjadi US$ 147,6 miliar.

CEO GE Jefferey Immelt mengatakan bahwa kinerja perusahaan pada akhir tahun kemarin diharapkan dapat menjadi pertanda baik untuk tahun 2012, baik di dalam bisnis infrastruktur energi sampai dengan kesehatan.

Fokus analisis masih pada divisi industri GE, yang masih berjuang untuk memacu pertumbuhan setelah jatuh akibat resesi. Perusahaan melaporkan bahwa jaminan simpanan di akhir tahun mencapai US$ 200 miliar naik dari US$ 191 miliar. Immelt yakin, GE mampu menciptakan awal yang baik untuk mencapai pertumbuhan industri sebesar 10%.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×