Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LIVERPOOL. Polisi Inggris menangkap seorang pria berusia 53 tahun atas dugaan percobaan pembunuhan, mengemudi secara berbahaya, dan mengemudi dalam kondisi tidak layak akibat pengaruh narkoba.
Menyusul insiden sebuah mobil menabrak kerumunan pendukung Liverpool dalam parade perayaan juara Liga Inggris, Senin (27/5).
Insiden yang terjadi di pusat kota Liverpool itu menyebabkan lebih dari 50 orang terluka. Sebanyak 11 korban masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil hingga Selasa.
Baca Juga: Wow! Ini Jumlah Uang yang Diraih Liverpool dari Kemenangan di Liga Primer
Polisi menyatakan insiden ini merupakan kejadian tunggal dan tidak terkait dengan aksi terorisme.
Mobil berjenis Ford Galaxy abu-abu tersebut diduga masuk ke jalan yang seharusnya ditutup, mengikuti ambulans yang merespons kasus serangan jantung di tengah kerumunan.
Video yang beredar menunjukkan mobil tersebut melaju di jalan penuh sesak, menabrak puluhan orang dan menyeret beberapa korban di bawah kendaraan.
Massa yang marah kemudian menghampiri mobil dan berusaha memecahkan kaca jendela sebelum akhirnya diamankan oleh polisi.
Polisi cepat merilis identitas pelaku sebagai pria kulit putih Inggris berusia 53 tahun dari wilayah Liverpool, guna meredam spekulasi liar di media sosial yang menyamakan kejadian ini dengan serangan bermotif ekstremisme.
Baca Juga: Pawai Juara Liverpool Memakan Korban, Mobil Menabrak Kerumuman Suporter
"Jika ada kekosongan informasi, akan ada pihak-pihak yang mencoba mengipasi spekulasi dan menyebar informasi palsu," ujar Walikota Wilayah Kota Liverpool, Steve Rotheram.
Parade perayaan Liverpool sendiri dihadiri sekitar satu juta orang yang memadati rute sejauh 16 kilometer, bertepatan dengan libur Spring Bank Holiday di Inggris.
Ini merupakan momen pertama fans bisa merayakan langsung gelar liga setelah Liverpool terakhir kali juara pada 2020 di tengah pandemi COVID-19.
Raja Charles yang tengah berada di Kanada menyatakan keprihatinannya atas insiden tersebut. Sementara Putri Anne mengunjungi rumah sakit Royal Liverpool University untuk bertemu dengan tim medis yang menangani para korban.