Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan media, hubungan Sino-Japanese atau China dan Jepang tengah mengarah pada konflik militer.
The Genron/survei China Daily menunjukkan bahwa 53% responden China dan 29% responden Jepang menginginkan negara mereka untuk berperang. Polling ini dirilis menjelang perayaan dua tahun gerakan nasionalisme Jepang atas Pulau Senkaku di Laut China Timur.
Hubungan antara Jepang dan China sejak Jepang membeli tiga pulau kecil -yang diklaim China sebagai pulau Diaoyu- memburuk pada 2012. Jepang membela langkah itu sebagai upaya untuk menggagalkan rencana gubernur Tokyo yang anti-China untuk membeli mereka. Akan tetapi China menuduh itu melanggar kesepakatan tidak tertulis untuk menjaga status quo.
Hasil polling yang sama juga menunjukkan, 38% warga Jepang mempertimbangkan bahwa perang dapat dihindari. Namun, hasil poling tersebut mengalami penurunan sebanyak sembilan poin dibanding hasil polling 2013 lalu. Hasil survei juga menemukan bahwa 93% warga Jepanf memiliki pandangan tidak baik terhadap tetangga China mereka. Sebaliknya, warga China yang menganggap Jepang tidak baik sebesar 87% atau turun 6 poin.
Jeff Kingston, seorang ahli sejarah Jepang di Temple University di Philadelphia mengatakan bahwa tabloid media Jepang memacu sentimen negatif terhadap China dengan fokus pada "gila perang". Dia menambahkan, pemerintah Jepang semakin memperparah kecemasan akan perang dengan membicarakan ancaman dari China.
Hubungan China-Jepang mulai membaik sekitar setahun yang lalu, memacu Tokyo untuk memulai pertemuan pertama antara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden China Xi Jinping. Namun, hubungan keduanya memburuk dengan cepat setelah kunjungan Abe pada bulan Desember ke Yasukuni, kuil kontroversial yang didedikasikan untuk korban perang Jepang termasuk beberapa penjahat perang yang dihukum.
Kemudian, Abe ingin mengadakan pertemuan puncak dengan Xi pada November mendatang di sela-sela pertemuan puncak APEC di Beijing. Tetapi China tidak menunjukkan tanda-tanda tertarik dengan pertemuan itu. Para kritikus mengatakan Abe telah memperburuk upaya perbaikan hubungan dengan mengunjungi Yasukuni.