kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Media China sebut Wapres AS Kamala Harris hendak memecah belah Asia


Rabu, 25 Agustus 2021 / 12:17 WIB
Media China sebut Wapres AS Kamala Harris hendak memecah belah Asia
ILUSTRASI. Wakil Presiden AS Kamala Harris saat menyampaikan komentar tentang Pemulihan Ekonomi Amerika selama pidato di Guilford Technical Community College di Greensboro, North Carolina, AS, Senin (19/4/2021).


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris disebut sedang berupaya memecah belah Asia melalui safari politiknya di Asia Tenggara pekan ini, China Daily memberitakan pada hari Rabu (25/8).

Kabar tersebut dikeluarkan sehari setelah kunjungan Harris ke Singapura. Di sana, Harris menyebut China selalu memberikan intimidasi dan menakut-nakuti negara lain di kawasan Laut China Selatan.

Media yang dikelola negara, China Daily, menyebut Harris sedang memaksa negara-negara di kawasan tersebut untuk bergabung dengan AS dalam melawan China.

Baca Juga: Regulator Amerika keluarkan aturan baru bagi perusahaan China yang ingin IPO di AS

China Daily juga dengan jelas menyinggung isi pidato Harris di Singapura yang dianggap berisi dorongan untuk membuat negara-negara di kawasan tersebut saling bermusuhan.

"Pidato Harris di Singapura adalah serangan tak berdasar terhadap China. Tampaknya satu-satunya komitmen Amerika Serikat untuk Asia Tenggara adalah upaya berdedikasinya untuk menciptakan irisan antara negara-negara Asia Tenggara dan China,” tulis China Daily, seperti dikutip Reuters.

Usai berkunjung ke Singapura, Harris melanjutkan turnya ke Vietnam pada hari Rabu. Kedatangannya ke Hanoi sempat tertunda ada Kedutaan Besar AS di Vietnam mendeteksi insiden kesehatan yang berpotensi terkait dengan Sindrom Havana.

Di tengah penundaan, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh dan duta besar China untuk Vietnam mengadakan pertemuan yang tidak diumumkan sebelumnya.

Baca Juga: Merasa terusik, China menilai AS tak memiliki kredibilitas dalam masalah maritim



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×