kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Melihat Kebijakan Rishi Sunak untuk Mengatasi Krisis Politik dan Ekonomi di Inggris


Selasa, 25 Oktober 2022 / 11:52 WIB
Melihat Kebijakan Rishi Sunak untuk Mengatasi Krisis Politik dan Ekonomi di Inggris
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak menghadiri konferensi pers virtual di dalam 10 Downing Street di pusat kota London, Inggris 3 Maret 2021. Tolga Akmen/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Perdana Menteri Inggris yang baru, Rishi Sunak, jelas memiliki banyak tugas berat yang sudah menanti. Sunak harus menyelesaikan berbagai krisis ekonomi dan politik di Inggris.

Sunak sempat gagal mencalonkan diri sebagai perdana menteri awal tahun ini. Sejak saat itu, tentu sudah ada banyak perubahan dalam tubuh Inggris. Namun, sepertinya beberapa janji politiknya saat itu bisa cukup menggambarkan langkah yang akan diambilnya saat ini.

Baca Juga: Rishi Sunak Calon Kuat PM Inggris Usai Boris Johnson Batal Ikut Bertarung

Kebijakan Ekonomi

Mengutip Reuters, Sunak pada hari Minggu (23/10) mengatakan bahwa Inggris saat ini menghadapi krisis ekonomi yang mendalam.

Selama kampanye sebelumnya, Sunak rajin mengkritik agenda pemotongan pajak yang disampaikan Liz Truss. Sunak mengatakan bahwa dia hanya akan memotong pajak setelah inflasi terkendali. 

Pada saat itu ia menguraikan rencana untuk memotong pajak penghasilan dari 20% menjadi 16% pada tahun 2029.

Sunak juga mendukung independensi Bank of England dan menekankan pentingnya kebijakan pemerintah bekerja sama dengan bank sentral untuk menjinakkan inflasi.

Saat menjabat sebagai Menteri Keuangan Inggris pada Februari 2020-Juli 2021, Sunak membawa Inggris ke jalur yang memiliki beban pajak terbesar sejak 1950-an.

Sunak juga menetapkan pengeluaran publik yang lebih tinggi, tetapi secara bersamaan menjanjikan lebih banyak pengetatan dan untuk mengurangi pemborosan.

Baca Juga: Tokoh Berdarah India Makin Moncer di Kancah Dunia

Kebijakan Politik

Dalam pengumuman pencalonannya hari Minggu lalu, Sunak mengatakan dirinya ingin "memperbaiki ekonomi kita, menyatukan partai kita, dan memberi untuk negara kita."

Terkait masalah di Irlandia Utara, Sunak mengatakan dia akan menyelesaikannya dengan undang-undang yang dirancang untuk secara sepihak mengesampingkan kesepakatan Brexit sambil tetap mencoba bernegosiasi dengan UE.

RUU itu saat ini masih tertahan di parlemen dan telah mendapat banyak kritik dari Uni Eropa.

Terkait Brexit yang lebih luas, bulan Agustus lalu Sunak berjanji untuk menjaga keamanan Brexit dan membentuk unit pemerintah baru untuk meninjau peraturan Uni Eropa yang masih berlaku dalam hukum Inggris.

Pada kampanye sebelumnya, Sunak merasa Inggris harus mengontrol perbatasannya dan mempertahankan rencana untuk mendeportasi pencari suaka ke Rwanda.

Pandangan kerasnya terhadap imigran ini cukup menjadi sorotan mengingat Sunak sendiri berasal dari keluarga imigran.

Untuk urusan politik luar negeri, Sunak menolak untuk mengesampingkan penarikan Inggris dari Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×