Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Pada pertemuan manajemen bencana pada Senin (13/3), Perdana Menteri Chung Sye-kyun menyatakan, pemerintah akan segera mencari untuk melonggarkan pedoman.
Meski begitu, dia menyerukan warga Korea Selatan untuk tinggal di rumah, menghindari pertemuan sosial dalam bentuk apa pun, dan hanya keluar dengan alasan penting.
"Akhir minggu ini, kami berencana untuk meninjau kampanye jarak sosial yang telah kami lakukan sejauh ini dan membahas apakah kami akan beralih ke langkah-langkah rutin," katanya seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Bantu warga terdampak corona, pengusaha Vietnam ciptakan ATM beras gratis
Beberapa pemerintah daerah di Korea Selatan memberlakukan tindakan yang lebih ketat, termasuk menutup bar dan klub malam, melarang demonstrasi besar, dan membatasi layanan gereja.
Chung mengingatkan, bahkan ketika pembatasan sudah pemerintah longgarkan, kehidupan di Korea Selatan tidak akan kembali seperti sebelum wabah virus corona.
"Kami membutuhkan pendekatan yang sangat hati-hati karena setiap pelonggaran sosial jarak jauh bisa membawa konsekuensi yang tidak dapat diubah, dan harus merenungkan secara mendalam tentang kapan dan bagaimana kita beralih ke sistem baru," ujarnya.