Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan melaporkan pada Senin (13/4) setidaknya 116 orang yang pada awalnya sudah bersih dari virus corona baru kembali positif.
Padahal, Korea Selatan hanya mengonfirmasi 25 kasus baru virus corona. Tapi, peningkatan pasien dengan "virus aktif kembali" menimbulkan kekhawatiran baru.
Melansir Reuters, pejabat kesehatan Korea Selatan masih menyelidiki penyebab pasien yang sudah sepenuhnya sembuh alias negatif Covid-19 terjangkit lagi virus corona.
Hanya, Jeong Eun-kyeong, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), mengatakan, virus itu mungkin telah aktifkan kembali dibanding pasien terinfeksi ulang.
Baca Juga: Dari Hubei, medan perang lawan virus corona di China pindah ke Heilongjiang
Para ahli lain menyebutkan, tes yang salah mungkin memainkan peran, atau sisa-sisa virus mungkin masih ada dalam sistem pasien tetapi tidak menular atau membahayakan diri atau orang lain.
Jumlah kasus pasien yang sudah sembuh kembali positif sebanyak 116 kasus, naik lebih dari dua kali lipat dibanding 51 kasus yang Korea Selatan laporkan seminggu sebelumnya.
Pemerintah tetap meminta warga Korea Selatan untuk terus mengikuti panduan dan pembatasan pada pertemuan sosial, tapi mengisyaratkan bahwa langkah-langkah itu bisa segera dilonggarkan.
Korea Selatan telah mengimbau penduduk untuk mengikuti jarak sosial yang ketat hingga setidaknya 19 April. Namun, karena kasus-kasus menurun dan cuaca membaik, semakin banyak orang yang melanggar pedoman.
Baca Juga: Redam penyebaran corona, China pangkas jalur perlintasan perbatasan ke negaranya
Pada pertemuan manajemen bencana pada Senin (13/3), Perdana Menteri Chung Sye-kyun menyatakan, pemerintah akan segera mencari untuk melonggarkan pedoman.
Meski begitu, dia menyerukan warga Korea Selatan untuk tinggal di rumah, menghindari pertemuan sosial dalam bentuk apa pun, dan hanya keluar dengan alasan penting.
"Akhir minggu ini, kami berencana untuk meninjau kampanye jarak sosial yang telah kami lakukan sejauh ini dan membahas apakah kami akan beralih ke langkah-langkah rutin," katanya seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Bantu warga terdampak corona, pengusaha Vietnam ciptakan ATM beras gratis
Beberapa pemerintah daerah di Korea Selatan memberlakukan tindakan yang lebih ketat, termasuk menutup bar dan klub malam, melarang demonstrasi besar, dan membatasi layanan gereja.
Chung mengingatkan, bahkan ketika pembatasan sudah pemerintah longgarkan, kehidupan di Korea Selatan tidak akan kembali seperti sebelum wabah virus corona.
"Kami membutuhkan pendekatan yang sangat hati-hati karena setiap pelonggaran sosial jarak jauh bisa membawa konsekuensi yang tidak dapat diubah, dan harus merenungkan secara mendalam tentang kapan dan bagaimana kita beralih ke sistem baru," ujarnya.