Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akhirnya bertemu. Pertemuan bersejarah itu berlangsung di Hotel Capella, Singapura, Selasa (12/6) pagi.
Kim dan Trump mengawali pertemuan dengan saling berjabat tangan dan menebarkan senyuman dalam suasana yang bersahabat. Tapi benarkah demikian adanya?
Menurut seorang ahli bahasa tubuh, keduanya berusaha memproyeksikan posisi mengendalikan pertemuan. Dalam 60 detik pertama menunjukkan kedua pemimpin berusaha untuk bertanggung jawab dalam pertemuannya.
“Jabat tangan mereka tampak seperti antara rekan sebaya. Trump sepertinya sadar akan hal ini, bahwa dia harus menaikkan posisinya dan terlihat bahwa dia adalah yang memimpin,” ujar Karen Leong, Managing Director Singapore- headquartered Influence Solutions dikutip dari Reuters.
Trump tampak paling banyak melakukan pembicaraan dan Kim mendengarkan dengan penuh perhatian selama mereka berjalan menuju ruang pertemuan. Tapi, Kim juga menepuk lengan Presiden AS, ini untuk menunjukkan kendali atas pertemuan ini.
Trump lantas memimpin jalan ke perpustakaan di mana mereka mengadakan pertemuan, menempatkan tangannya di punggung Kim.
Namun, Leong mengatakan keduanya terlihat merasa sulit untuk menyembunyikan kegelisahan setelah mereka duduk, dengan Trump menampilkan senyum yang miring, dan gelisah dengan tangannya dan Kim bersandar dan menatap ke bawah.
Sebelumnya menjelang pertemuan ini, Trump mengatakan akan menegaskan dalam menit pertama apakah pemimpin Korea Utara serius untuk berdamai. “Saya pikir dengan cepat saya akan tahu sesuatu yang baik akan terjadi,” ujar Trump.