kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencekam, India tebang pohon di taman kota untuk kremasi korban Covid-19


Rabu, 28 April 2021 / 04:33 WIB
Mencekam, India tebang pohon di taman kota untuk kremasi korban Covid-19
ILUSTRASI. Suasana kremasi massal mereka yang meninggal dunia akibat penyakit virus corona (COVID-19) di sebuah krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4/2021). REUTERS/Adnan Abidi


Sumber: Businessinsider,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Pejabat di New Delhi, India, mendapatkan instruksi untuk melakukan penebangan pohon di taman kota sebagai bahan bakar untuk kremasi seiring meroketnya kasus Covid-19 dan kematian di seluruh negeri.

Melansir Business Insider, kayu bakar digunakan di India untuk mengkremasi jenazah sebagai bagian dari upacara pemakaman.

Tetapi karena semakin banyak orang yang terus meninggal akibat Covid-19 di India, lebih banyak kayu dibutuhkan untuk bahan bakar pembakaran, menurut Associated Press.

Jumlah kasus infeksi Covid-19 yang melonjak di India tumbuh pada laju tercepat di dunia. Pada hari Minggu (25/4/2021), negara itu mencatat lebih dari 350.000 kasus Covid-19 baru, memecahkan rekor dunia untuk kasus Covid-19 harian untuk lima hari berturut-turut.

Baca Juga: Masuk Indonesia tanpa karantina, WNI dari India bayar mafia di Bandara Soetta

Sementara itu, melansir Reuters, pasokan medis penting mulai mencapai India pada hari Selasa (27/4/2021) ketika rumah sakit di negara tersebut kekurangan oksigen.

Sebuah pengiriman dari Inggris, yang terdiri dari 100 ventilator dan 95 konsentrator oksigen, tiba di ibu kota New Delhi. Meski demikian, Juru Bicara Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Inggris tidak memiliki kelebihan dosis vaksin Covid-19.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Australia akan menangguhkan penerbangan dari India

Menurut seorang pejabat kementerian luar negeri India, Prancis mengirim delapan pabrik penghasil oksigen besar minggu ini. Adapun Irlandia, Jerman dan Australia mengirimkan konsentrator oksigen dan ventilator. Dia menggarisbawahi kebutuhan penting akan oksigen.




TERBARU

[X]
×