CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Menebak strategi investasi Warren Buffett


Senin, 05 Mei 2014 / 04:38 WIB
Menebak strategi investasi Warren Buffett
ILUSTRASI. Lupa Password? Inilah Cara Melihat Kata Sandi Gmail via Browser Laptop dan HP


Sumber: Wall Street Journal | Editor: Sandy Baskoro

OMAHA. Berkshire Hathaway Inc menggelar acara rutin tahunan: rapat umum pemegang saham yang berlangsung di Omaha, Nebraska, Sabtu (3/5) lalu. Acara tahunan itu selalu menyedot perhatian investor. Maklum, Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) Bekrshire, Warren Buffett, beserta jajarannya akan menyampaikan pandangan tentang prospek bisnis Berkshire ke depan. Kali ini, acara tersebut disesaki sekitar 40.000 pemegang saham!

Seperti biasa, antrean ribuan pemegang saham Bekrshire sudah mengula, sebelum acara dibuka pukul 7 pagi waktu setempat. Bahkan, ada pemegang saham yang sudah tiba beberapa jam sebelum acara dimulai. Michael Rodin, misalnya, pemilik Impact Promotional Marketing Products di Des Moines, Iowa, datang pada pukul 1 dinihari. Dia sudah mengikuti acara rutin Berkshire sebanyak 20 kali. "Saya senang melihat orang itu dari dekat, bukan melalui layar video," kata Rodin.

Para pemegang saham Berkshire ingin melihat dan mendengar secara langsung pemaparan Buffett, sang investor kawakan, tentang kinerja dan prospek bisnis Berkshire. Selain bicara tentang prospek bisnis dan investasi Berkshire, salah satu hal yang mengemuka di pertemuan itu adalah sikap Buffett soal bonus bagi eksekutif Coca-Cola.

Seperti diketahui, Buffett menentang rencana pemberian bonus untuk manajemen Coca-Cola. Tapi dia tak ingin mengambil langkah frontal. Dia memutuskan, Berkshire akan abstain dalam pemungutan suara di rapat umum pemegang saham Coca-Cola.

Ada dua alasan mengenai sikap abstain Berkshire. Pertama, Buffett tidak ingin berperang dengan manajemen Coca-Cola yang selama ini sudah dia dukung. Kedua, Buffett tidak mau mengikuti irama pemegang saham minoritas yang menyuarakan penolakan atas rencana pembagian bonus eksekutif Coca-Cola. "Langkah ini adalah cara paling efektif terkait sikap Berkshire," ungkap Buffett, menjawab pertanyaan pemegang saham Berkshire di auditorium CenturyLink Center. Berkshire adalah salah satu pemegang saham terbesar Coca-Cola, dengan porsi 9% saham.

Dalam isu lain, Buffett tetap mendukung manajemen Bank of America Corp. Di bank ini, Berkshire memiliki saham preferen. Bulan lalu, Bank of America menunda rencana buyback saham dan meningkatkan dividen untuk pertama kali sejak 2008, setelah menemukan kesalahan dalam perhitungan modal. Buffett menginvestasikan US$ 5 miliar di Bank of America pada 2011 dalam bentuk saham preferen.

Pertemuan tahunan Berkshire diawali pengumuman kinerja kuartal pertama tahun ini. Di periode itu, laba bersih Berkshire menyusut 3,8% year-on-year menjadi US$ 4,71 miliar. Kinerja Bekrshire terbebani dua bisnis utama, termasuk perusahaan jaringan kereta api Burlington Northern Santa Fe (BNSF). Perusahaan ini melaporkan laba kuartal I 2014 senilai US$ 724 juta, turun dari setahun lalu US$ 798 juta. "Di BNSF, kami akan menghabiskan banyak uang demi memiliki kereta api terbaik, tapi kami tidak membeli bisnis lain," kata pria 83 tahun ini. Buffett akan mengalokasikan US$ 20 miliar untuk menjaga kas BNSF.

Selain strategi bertahan, Buffett memaparkan strategi agresif. Ambil contoh, Berkshire siap menggandeng lagi 3G Capital asal Brasil. Tahun lalu, Berkshire mengeluarkan dana sebesar US$ 12,25 miliar untuk berkongsi dengan 3G Capital dalam aksi akuisisi produsen saus HJ Heinz. "Kami sangat mungkin bermitra lagi dengan mereka, mungkin pada beberapa hal yang sangat besar," kata Buffett tanpa menyebut secara pasti rencana aksinya.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×