kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.620   158,00   0,94%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Mengapa China Memborong Emas? Ungkap Alasan Mengejutkan di Baliknya!


Rabu, 30 April 2025 / 18:59 WIB
Mengapa China Memborong Emas? Ungkap Alasan Mengejutkan di Baliknya!
ILUSTRASI. April 2025, harga emas dunia mencetak rekor baru dengan menembus angka US$3.500 per troy ounce untuk pertama kalinya. REUTERS/Ajay Verma


Sumber: Newsweek | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. April 2025, harga emas dunia mencetak rekor baru dengan menembus angka US$3.500 per troy ounce untuk pertama kalinya, sebelum terkoreksi ke sekitar US$3.300. Meski begitu, nilai emas masih 40 persen lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu—sebuah lonjakan yang mengejutkan banyak analis pasar.

Para ahli sepakat bahwa lonjakan ini didorong terutama oleh permintaan besar dari China. Baik sektor swasta maupun lembaga pemerintah di negara tersebut aktif membeli emas dalam jumlah signifikan.

Lonjakan volume perdagangan terlihat di Shanghai Gold Exchange dan Shanghai Futures Exchange. Selain itu, Bank Sentral China tercatat melakukan pembelian emas dalam jumlah besar, meskipun banyak pihak meragukan akurasi angka yang mereka laporkan secara resmi.

Baca Juga: Bisnis Emas dan Haji Bakal jadi Fokus Bisnis BSI Tahun 2025

Strategi Lindung Nilai terhadap Ketidakpastian Global

Dorongan China untuk membeli emas secara besar-besaran dipicu oleh meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China sejak Presiden Donald Trump memulai masa jabatan keduanya. China menjadi target utama kebijakan perdagangan proteksionis AS, termasuk dikenakannya 145 tarif baru atas ekspor ke Amerika.

Dalam konteks ini, emas berfungsi sebagai instrumen lindung nilai terhadap fluktuasi nilai tukar dolar, ketidakpastian kebijakan AS, serta risiko sanksi ekonomi sepihak dari Washington. Langkah China untuk mengumpulkan emas juga dilihat sebagai bentuk “perlawanan diam” terhadap dominasi dolar Amerika di sistem keuangan global.

China Gold Association melaporkan bahwa konsumsi emas batangan dan koin di dalam negeri meningkat 30 persen pada kuartal pertama 2025. Mereka menyatakan bahwa kondisi geopolitik yang kompleks dan ketidakpastian ekonomi menegaskan pentingnya emas sebagai alat pelestari nilai dan kekayaan.

Baca Juga: Tren Kenaikan Harga Emas Bikin Heboh Masyarakat, Istana Angkat Bicara

Diversifikasi Aset dan Pelepasan Dolar

Selain menimbun emas, China juga meningkatkan investasinya dalam instrumen keuangan non-dollar seperti ETF emas. Dari total arus masuk US$6 miliar ke ETF emas di Asia selama tiga minggu pertama April, sebanyak US$5,8 miliar berasal dari China.

Negara ini juga dilaporkan telah mulai mengurangi kepemilikan obligasi pemerintah AS dan mengalihkannya ke euro, pound sterling, dan surat utang negara-negara Eropa.

Institusi keuangan global kini mulai merevisi proyeksi harga emas. Goldman Sachs memperkirakan harga akan mencapai US$3.700 per ounce pada akhir 2025, sementara JPMorgan memperkirakan bisa melewati US$4.000 pada kuartal kedua 2026. Namun, ketidakpastian yang terus berubah dapat menjadi penghalang utama untuk lonjakan berikutnya.

Selanjutnya: IIF Catat Pertumbuhan Laba Bersih 17,63% pada 2024

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (1/5): Didominasi Cuaca Cerah



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×