kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mengapa pendiri Netflix menolak tawaran Jeff Bezos untuk membeli perusahaan?


Senin, 23 September 2019 / 05:30 WIB
Mengapa pendiri Netflix menolak tawaran Jeff Bezos untuk membeli perusahaan?


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Pendiri Netflix Reed Hastings dan Marc Randolph menolak tawaran Pendiri dan CEO Amazon Jeff Bezos membeli perusahaan tersebut pada tahun 1998. Hal itu terungkap dalam memoar Randolh beberap waktu lalu seperti dilansir CNBC.

Randolh masih ingat pada waktu itu adalah musim panas tahun 1998 dan waktu itu Netflix baru dua bulan resmi diluncurkan. Saat itu Netflix masih melayanani pelanggan film melalui email.

"Jeff Bezos ingin bertemu dengan kami," ujar Randolph kepada CNBC Maket It, Sabtu, (21/9).

Baca Juga: Jeff Bezos targetkan pada 2040, Amazon e-commerce terbesar yang bebas polusi

Saat itu, Randolph adalah CEO Netflix dan Hasting sebagai  salah stu pendiri dan juga invetor di Netflix. Mereka bersemangat untuk bertemu pendiri Amazon tersebut. Kala itu, Amazon juga baru mulai memperluas situs e-commerce-nya di luar penjualan buku.

Saat itu, Amazon relatif berusia muda, baru empat tahun dan setahun sebelumnya pada 2007, Amazon telah memulai debutnya di pasar saham, dan berhasil mengumpulkan US$ 54 juta.

Sementara Bezos yang berada di bawah tekanan investor, sangat ingin melakukan akuisisi agresif untuk memperluas bisnis perusahaan. "Dia (Bezos) ingin menjadikan Amazon toko serba ada, tapi itu tidak akan pernah berhasil," tulis Randolph dalam memoarnya yang baru.

Pada waktu itu, ia mengatakan, Amazon mengantongi pendapatan hampir US$ 100 juta dari penjualan buku saja, dengan jumlah karyaan sekitar 600 orang.

Tanpa menunggu waktu lama, Randolph dan Hastings langsung terbang ke Seattle untuk bertemu Bezos dan timnya. Tetapi betapa mereka terkejut saat melihat kantor Amazon dan karyawannya. Ia mengatakan, mereka melihat para karyawan bekerja di ruang sempit.

Baca Juga: Jeff Bezos mengungkap rencana menyeluruh untuk mengatasi perubahan iklim

“Orang-orang terjepit di sana. Meja-meja itu semua pintu - seperti pintu kayu tua ... di tiang kayu, ”kata Randolph. "Dan Jeff ada di kantor bersama empat orang lainnya."



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×