Sumber: The Straits Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Pandemi Covid-19 di Malaysia, yang telah mencapai tingkat kritis dengan rekor jumlah kasus yang tinggi, telah memakan korban yakni para pejuang di garis depan. Mereka adalah polisi, petugas medis dan kesehatan.
Melansir Straits Times, 10.000 personel polisi Malaysia saat ini tengah menjalani karantina, di mana lebih dari 200 personel dinyatakan positif dan menjalani perawatan.
Sejumlah besar petugas polisi yang terkena dampak telah membebani penempatan personel dan polisi sekarang mempertimbangkan situasi tersebut sebagai masalah keamanan.
Ketika dihubungi, Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Hamzah Zainudin membenarkan adanya dampak signifikan terhadap kepolisian. Dia mengatakan, hal itu telah membebani tenaga kerja dan pekerjaan mereka.
Baca Juga: PM Malaysia Muhyiddin dapat dukungan dari sekutu kunci di masa sulit
Hamzah mengatakan personel polisi adalah profesi yang paling rentan terpapar virus karena sifat pekerjaan mereka.
"Wabah Covid-19 dimulai di Malaysia pada awal Februari dengan jumlah pasien positif mencapai sekitar 10.000 dalam tujuh bulan, tetapi selama gelombang ketiga pandemi saat ini, menyentuh sekitar 11.000 hanya dalam dua minggu," katanya seperti yang dilansir Straits Times.
Penyebaran virus corona di kepolisian Malaysia, yang memiliki lebih dari 100.000 anggota di semua divisi, terjadi hanya beberapa minggu setelah adanya pesan dari direktur jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah bahwa para garis depan harus menanggung situasi meskipun lelah.
Baca Juga: Masa depan PM Malaysia suram pasca raja tolak menetapkan kondisi darurat
"Untuk semua pejuang garis depan, kita memiliki pertempuran besar di depan kita. Negara kita bergantung pada Anda meskipun banyak malam tanpa tidur dan kelelahan kronis," tweet Noor Hisham.
Di unggahan lainnya, dia mengatakan kepada pekerja garis depan bahwa "terkadang ketika Anda melakukan sesuatu dengan benar, tidak ada yang ingat, melakukan sesuatu yang salah, tidak ada yang lupa".
"Lebih penting lagi Anda mendapatkan banyak hal dalam hidup bukan dengan menerima tetapi dengan MEMBERI," tulisnya.
Sebagai penghormatan kepada kepolisian, Datuk Seri Hamzah mengatakan banyak yang telah bekerja tanpa lelah dan tidak mengambil cuti atau cuti dalam 10 bulan terakhir.
Baca Juga: PM Malaysia Muhyiddin dapat dukungan dari sekutu kunci di masa sulit
Dia mendesak warga Malaysia untuk mengindahkan nasihat Yang di-Pertuan Agong, menambahkan bahwa "ini bukan waktunya untuk berpolitik yang tidak perlu tetapi untuk semua untuk bersatu".
"Banyak dari polisi kami telah terinfeksi karena pekerjaan mereka mengharuskan mereka berada di area zona merah selama operasi dan pemeriksaan. Mereka juga terpapar saat mereka menjaga 500 lebih penghalang jalan sejak pandemi melanda Malaysia, terutama selama perintah kontrol pergerakan ( Fase MCO)," jelas Hamzah.
Baca Juga: Kasus Covid-19 melonjak, Malaysia perpanjang lockdown parsial hingga 9 November
Hamzah menambahkan, "Meski memakai masker, pekerjaan mereka mengharuskan mereka berada di dekat orang yang mereka ajak bicara, bahkan jika mereka adalah pengemudi di dalam kendaraan. Jarak sosial bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan dengan sempurna ketika Anda menjadi petugas polisi dalam suatu situasi," katanya kepada The Star.
Pada 19 Oktober, personel dari markas polisi distrik Cheras dinyatakan positif Covid-19, kata kepala polisi Kuala Lumpur Saiful Azly Kamaruddin.
Dia mengatakan ada anggota polisi lain di markas yang masih menunggu hasil tes dari dinas kesehatan kabupaten.