Reporter: Dyah Megasari |
LONDON. Dunia perbankan dari Spanyol belum kehilangan cerita baru. Teranyar, keputusan mengejutkan datang dari bank asal Spanyol Santander untuk Royal Bank of Scotland (RBS).
Santander urung membeli 316 cabang milik RBS. Runtuhnya kesepakatan tersebut merupakan pukulan telak bagi RBS yang berniat kembali bangun dari masalah keuangan dengan menjual beberapa divisinya.
Bank Spanyol tersebut mengurungkan penjualan karena kesepakatan itu tidak bisa diselesaikan pada tenggat waktu yang telah direvisi. Terang saja keputusan mendadak ini cukup membuat pusing RBS. Sebab, bank sudah menunggu lebih dari dua tahun untuk melepas divisi bisnis konsumen.
Pada 2010, keduanya menyepakati nilai transaksi sebesar 1,65 miliar poundsterling atau setara dengan US$ 2,6 miliar. Akan tetapi, penyelesaian telah tertunda beberapa kali.
Kepala eksekutif RBS, Stephen Hester mengaku kecewa dengan keputusan tersebut. Ia menuturkan akan kembali mencari investor strategis yang mau membeli sejumlah cabang yang ditawarkan.
“RBS akan memberikan informasi terbaru soal ini,” kata Hester.
Sebelumnya, RBS diperintahkan otoritas Eropa untuk menjual cabang yang memiliki 1,8 juta nasabah tersebut sebagai syarat penyelamatan dari krisis 2008.
Hasil penjualan unit bisnis RBS tersebut rencananya akan digunakan untuk mengganti dana penyelamatan yang diperoleh dari pemerintah Inggris. Seperti diketahui, pemerintah Inggris adalah pemegang 83% saham RBS.