Sumber: Visual Capitalist | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Tren investasi energi global terbukti telah berubah setidaknya dalam satu dekade terakhir. Data menunjukkan, investor kini semakin tertarik dengan energi terbarukan dan sumber energi bersih lainnya.
Menurut data Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA), investasi energi global telah berubah secara dramatis dalam dekade terakhir.
Tren ini diperkuat oleh penurunan biaya yang pesat, khususnya untuk tenaga surya dan angin.
Investasi di sektor energi terbarukan melonjak tajam, dari US$ 374 miliar di tahun 2015, menjadi US$ 780 miliar di tahun 2025. Kenaikan 109% itu jelas menunjukkan adanya permintaan yang semakin tinggi terhadap sumber energi yang lebih sehat.
Baca Juga: Ternyata Ini 5 Negara dengan Rasio Utang Terhadap PDB Tertinggi di Dunia
Lonjakan lain terlihat jelas di sektor elektrifikasi. Dilansir dari Visual Capitalist, energi yang menggerakkan pusat data dan kendaraan listrik ini mengalami kenaikan dari US$ 149 miliar menjadi US$ 344 miliar, setara dengan 131%.
Kenaikan paling mencolok ada pada sektor bahan bakar rendah emisi. Investasi di sektor ini naik secara ekstrem, dari US$ 6 miliar menjadi US$ 28 miliar atau 367%.
Bersamaan dengan itu, beberapa sektor energi juga mulai ditinggalkan. Minyak misalnya. Investasi di sektor ini ternyata melemah, turun dari US$ 818 miliar ke US$ 543 miliar saja. Penurunan 34% terjadi dalam kurun waktu sepuluh tahun.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah data pergeseran tren investasi energi global dalam sepuluh tahun terakhir:
Baca Juga: 9 Negara Termiskin di Asia Berdasarkan PDB PPP, Cari Tahu Penyebabnya
Kategori | Nilai Investasi 2015 | Nilai Investasi 2025 | Perubahan |
Energi terbarukan | US$ 374 miliar | US$ 780 miliar | 109% |
Minyak | US$ 818 miliar | US$ 543 miliar | -34% |
Jaringan & penyimpanan | US$ 332 miliar | US$ 479 miliar | 44% |
Efisiensi energi | US$ 302 miliar | US$ 429 miliar | 42% |
Gas alam | US$ 454 miliar | US$ 368 miliar | -19% |
Elektrifikasi | US$ 149 miliar | US$ 344 miliar | 131% |
Batu bara | US$ 222 miliar | US$ 251 miliar | 13% |
Nuklir | US$ 45 miliar | US$ 74 miliar | 64% |
Bahan bakar rendah emisi | US$ 6 miliar | US$ 28 miliar | 367% |
Tonton: Kepala BNN Buka Peluang Larang Peredaran dan Penggunaan Vape Seperti Singapura