Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Grup jasa keuangan asal Korea Selatan Mirae Asset Group dikabarkan tengah melakukan pembicaraan untuk mengakuisisi Korbit, bursa aset kripto terbesar keempat di Korea Selatan.
Nilai transaksi diperkirakan berada di kisaran 100 miliar hingga 140 miliar won Korea, atau setara US$70 juta–US$100 juta.
Melansir Cointelegrap dengan mengutip laporan The Chosun Daily pada Minggu (28/12), proses akuisisi ini akan dipimpin oleh Mirae Asset Consulting, afiliasi non-keuangan dari Mirae Asset Group.
Baca Juga: Industri EV Melambat, Permintaan Baterai Lithium China Diperkirakan Susut Awal 2026
Entitas tersebut disebut telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan para pemegang saham utama Korbit.
Saat ini, Korbit mayoritas dimiliki oleh NXC dan anak usahanya Simple Capital Futures dengan kepemilikan gabungan sekitar 60,5% saham. Sementara itu, SK Square tercatat menguasai sekitar 31,5% saham Korbit.
Korbit dinilai menarik bagi grup keuangan besar karena telah mengantongi izin operasional penuh serta memiliki infrastruktur kepatuhan regulasi yang lengkap.
Hal ini menjadikannya pintu masuk strategis bagi institusi keuangan yang ingin memperoleh eksposur terhadap aset digital secara teregulasi.
Meski demikian, dari sisi aktivitas perdagangan, pangsa pasar Korbit masih relatif kecil.
Berdasarkan data CoinGecko, dari total volume perdagangan kripto 24 jam di enam bursa Korea Selatan yang mencapai sekitar US$1,21 miliar, Korbit hanya mencatatkan transaksi sekitar US$5,75 juta, atau kurang dari 1% dari total pasar.
Baca Juga: Selin Kocalar 21 Tahun, Drop Out dari MIT Bangun Startup AI Bernilai Rp 5 Triliun
Sebagai perbandingan, Upbit masih mendominasi pasar dengan volume harian lebih dari US$768 juta, disusul Bithumb sekitar US$298 juta, dan Coinone dengan volume mendekati US$135 juta.
Di sisi lain, konsolidasi industri kripto Korea Selatan juga terjadi di level yang lebih besar. Sebelumnya, Naver Financial dilaporkan berencana mengakuisisi Dunamu, operator bursa kripto terbesar Korea Selatan, Upbit.
Transaksi tersebut akan dilakukan melalui skema pertukaran saham dengan nilai mencapai 15,1 triliun won atau sekitar US$10,3 miliar.
Dalam skema tersebut, Naver Financial akan menerbitkan 87,56 juta saham baru kepada pemegang saham Dunamu, sehingga Dunamu menjadi anak usaha yang sepenuhnya dimiliki Naver Financial.
Baca Juga: Manajer Liverpool Arne Slot: Florian Wirtz Akan Cetak Lebih Banyak Gol
Rencana akuisisi ini dijadwalkan untuk mendapat persetujuan pemegang saham pada 22 Mei 2026, dengan target penyelesaian transaksi pada 30 Juni 2026, setelah memperoleh persetujuan regulator.
Langkah Naver ini juga dikaitkan dengan rencana peluncuran stablecoin berbasis won Korea serta pengembangan berbagai layanan keuangan digital lainnya, seiring semakin intensifnya keterlibatan institusi besar dalam ekosistem aset kripto di Korea Selatan.













