kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Meningkatnya suhu permukaan Bumi mengancam kehidupan burung


Selasa, 15 Oktober 2019 / 15:24 WIB
Meningkatnya suhu permukaan Bumi mengancam kehidupan burung
ILUSTRASI. Salah satu spesies burung gurun sedang bertengger untuk mencari pasangan.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Meningkatnya suhu panas di permukaan Bumi menentukan tingkat kehidupan burung. Para peneliti menunjukan saat suhu gurun pasir semakin panas, suhu badan burung akan meningkat dan membuat mereka stres dan mati. 

Saat ini suhu bumi makin meningkat, membuat burung di gurun membutuhkan banyak air. Asal tahu saja, burung-burung ini memanfaatkan air untuk mendinginkan suhu badannya. 

Baca Juga: Waduh, populasi burung di Amerika Serikat dan Kanada turun 29%

Sayangnya, gurun-gurun semakin kering hari ini. Kondisi ini membuat beberapa jenis spesies burung bertabrakan ketika terbang di langit.

Para ilmuwan menjelaskan fenomena tersebut dalam penelitian yang telah dipublikasikan di dalam Journal Proceedings of the National Academy of Sciences. 

Tahun lalu, para ilmuwan mendokumentasikan kepunahan komunitas burung di gurun Mojave. Kesimpulannya, sekitar 29% dari 135 spesies burung yang hidup selama 100 tahun terakhir sudah mulai punah. 

Para ilmuwan menyebutkan kepunahan tersebut disebabkan oleh burung yang stres akibat suhu badannya meningkat. Asal tahu saja, peningkatan suhu badan burung berhubungan dengan perubahan iklim. 

Mereka membuat burung virtual untuk mengetahui tingkat penurunan spesies dalam kondisi tersebut. Para ilmuwan menempatkan burung virtual dalam suhu tinggi sekitar 30 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan rendah. 

Baca Juga: Perubahan iklim dan ulah manusia hambat pertumbuhan karang

Asal tahu saja, suhu tersebut lebih tinggi dua derajat Celcius dari pada suhu pada 100 tahun yang lalu. 

Burung-burung virtual memprediksikan akan membutuhkan lebih banyak air dibanding kondisi pada 100 tahun yang lalu di gurun Mojave. Gurun ini berada di antara California dan Nevada. 

Kondisi tersebut mengancam kehidupan burung-burung besar, dan burung pemakan serangga serta hewan. 

Saat simulasi lakukan, burung virtual meninggalkan tempat yang teduh untuk mencari makan atau pasangan. Sayangnya, perubahan lingkungan telah merubah sumber makanan untuk para burung. 

Baca Juga: Lava gunung Kilauea picu perkembangan fitoplankton Hawaii

Selain itu, api yang muncul di area gurun menambah tinggi tingkat stres burung. Kesimpulan ini mungkin juga berlaku untuk burung-burung di seluruh dunia. Sekedar info, National Science Foundation mendanai proyek penelitian ini.   


Sumber : National Science Foundation



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×