CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Perubahan iklim dan ulah manusia hambat pertumbuhan karang


Senin, 23 September 2019 / 01:05 WIB
Perubahan iklim dan ulah manusia hambat pertumbuhan karang


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Perubahan iklim dan aktivitas manusia di pesisir mempengaruhi pertumbuhan terumbu karang di perairan dengan pantai. Dari hasil penelitian, pertumbuhan terumbu karang jadi lebih lambat.

Para peneliti membandingkan tingkat pertumbuhan karang di Belize Mesoamerican Barrier Reef System. Lokasi tersebut merupakan jaringan terumbu karang terbesar kedua yang ada di dunia.

Baca Juga: Berkat burung, ilmuwan menyempurnakan cara robot mendarat

Dalam satu dekade, tingkat pertumbuhan kehidupan karang di kawasan dekat pantai semakin menurun. Padahal terumbu karang merupakan sumber makanan yang penting. Terumbu karang juga berfungsi untuk melindungi jutaan orang dari badai.

Terumbu karang tumbuh di perairan hangat di dekat pantai. Karang-karang tersebut tumbuh dengan kelebihan nutrisi dan air dibandingkan dengan karang di area lepas pantai. Hal ini disebabkan karena suhu perairan yang hangat tidak menjanjikan kehidupan di masa depan.

Menurunnya tingkat pertumbuhan karang di kawasan dekat laut dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama, perubahan iklim telah mempengaruhi pertumbuhan karang di area tersebut. Asal tahu saja, perubahan iklim tidak hanya memperlambat pertumbuhan karang di dekat pantai tapi juga di kawasan laut lepas.  

Kedua, aktivitas pembangunan manusia di pesisir pantai yang membuat karang menjadi stres.

Justin Baumann, Ahli Biologi Kelautan Universitas Carolina Utara mengatakan penelitian tersebut menciptakan pertanyaan yang sulit dijawab oleh para peneliti.

Baca Juga: Berkat perlindungan, ekosistem gunung dalam laut dekat Hawai kembali pulih

Seperti, Apakah terumbu karang dapat beradaptasi dengan kondisi di masa depan ? Bagaimana efeknya terhadap kesehatan dan kehidupan manusia bila karang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan di masa depan ?

"Kami perlu mengelola terumbu karang dengan hati-hati dan melindunginya. Sehingga, karang-karang tersebut mempunyai kesepatan untuk menyesuaikan diri dan berhasil bertahan dalam perubahan iklim," kata Baumann, Penulis Utama Laporan Global Change Biology.

Baca Juga: Hiu biru gunakan pusaran air untuk melacak sumber makanan

Daniel Thornhill, Direktur Program Divisi Ilmu Kelautan National Scinece Foundation mengatakan penemuan tersebut membuktikan mereka butuh berhati-hati memikirkan bagaimana orang yang hidup di sepanjang pantai berinteraksi dengan lingkungannya. Praktek penggunaan lahan adalah faktor utama peningkatan sedimentasi dan kelebihan nutrisi di dalam karang air yang membahayakan kesehatan dan integritas terumbu karang di dekat pantai.

Sumber : National Science Foundation

  

  



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×