kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Menlu Rusia Sebut Uni Eropa Semakin Militeristik Layaknya NATO


Rabu, 26 April 2023 / 14:28 WIB
Menlu Rusia Sebut Uni Eropa Semakin Militeristik Layaknya NATO
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.


Sumber: AP News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, melihat bahwa saat ini Uni Eropa (UE) semakin militeristik dan semakin mirip dengan NATO.

"Uni Eropa menjadi militeristik dan agresif dalam tujuannya untuk menahan Rusia. Saya tidak ragu bahwa sekarang hanya ada sedikit perbedaan antara UE dan NATO," kata Lavrov pada hari Selasa (25/4), seperti dikutip AP News.

Lavrov menyoroti sebuah deklarasi yang menyatakan bahwa aliansi militer NATO akan memastikan keamanan organisasi politik dan ekonomi UE. 

Deklarasi yang dimaksud Lavrov sepertinya merujuk pada UE-NATO 19 Januari tentang kemitraan strategis dua organisasi. Keduanya juga kompak menyebut invasi Rusia sebagai ancaman paling buruk bagi keamanan Euro-Atlantik dalam beberapa dekade terakhir.

Baca Juga: Tank Tempur Baru Rusia, T-14 Armata, Resmi Debut di Perang Ukraina

Menurut pandangan UE dan NATO, momen invasi Rusia merupakan titik kunci untuk lebih memperhatikan keamanan dan stabilitas Euro-Atlantik. Maka dari itu, kerja sama yang lebih erat antara UE dan NATO harus diciptakan untuk menghadapi ancaman keamanan yang berkembang.

Deklarasi Januari mendorong keterlibatan sepenuhnya dari anggota NATO yang bukan anggota UE dan anggota UE yang bukan bagian dari NATO, tetapi tidak menyatakan bahwa NATO akan memastikan keamanan UE.

"NATO tidak pernah berniat untuk berhenti. Negara yang bukan anggota NATO semakin mengambil bagian dalam latihan militer NATO dan tindakan lain untuk menyinkronkan program militer anggota NATO dan negara netral," kata Lavrov, mengkritik keterlibatan Finlandia sebelum bergabung dengan NATO.

Baca Juga: Peringatan AS untuk NATO: Pertanda Rusia akan Menggunakan Senjata Nuklir Masih Ada

Lavrov menambahkan, dalam beberapa kesempatan Rusia kerap dijanjikan bahwa NATO tidak akan berkembang, namun pada kenyataannya itu tidak terjadi.

"Penilaian yang tidak memihak pun menjelaskan bahwa NATO berusaha untuk menghancurkan Rusia. Jadi, mari kita tidak membuat kesimpulan tergesa-gesa sekarang tentang apa yang akan menjadi akhir dari semua ini," pungkas Lavrov.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×