kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.764   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

Peringatan AS untuk NATO: Pertanda Rusia akan Menggunakan Senjata Nuklir Masih Ada


Rabu, 19 April 2023 / 06:47 WIB
Peringatan AS untuk NATO: Pertanda Rusia akan Menggunakan Senjata Nuklir Masih Ada
ILUSTRASI. Bendera nasional anggota NATO.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Di hadapan para anggota NATO, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman memperingatkan bahwa tanda-tanda Rusia akan menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina masih ada.

Berbicara selama sesi pembukaan konferensi kontrol senjata tahunan NATO hari Selasa (18/4), Sherman menegaskan bahwa sangat penting bagi NATO untuk tetap waspada terhadap kemungkinan tersebut.

"Kita semua telah menyaksikan dan mengkhawatirkan Vladimir Putin akan menggunakan apa yang dia sebut sebagai senjata nuklir taktis non-strategis," kata Sherman, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Finlandia Gabung NATO, Rusia Siap Menumpuk Militer di Barat Laut

Peringatan Sherman bukan tanpa alasan. Pada tanggal 25 Maret lalu, Putin menyampaikan pengumuman bahwa Rusia sedang bersiap untuk menempatkan senjata nuklir taktis di negara tetangga mereka, Belarusia.

Secara sederhana, senjata nuklir taktis dirancang untuk keuntungan medan perang atau untuk digunakan melawan target militer dalam jumlah terbatas.

Belarusia tidak hanya berbatasan langsung dengan Ukraina, tetapi juga dengan Polandia, Lituania dan Latvia yang merupakan anggota NATO. Negara itu juga menyediakan tempat persiapan bagi sebagian pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Baca Juga: Senjata Nuklir Rusia di Belarusia akan Ditempatkan di Sayap Timur NATO

Lebih lanjut, Sherman mengatakan AS akan terus menurunkan intelijen untuk berbagi informasi dengan 30 anggota NATO.

Sejalan dengan Sherman, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga menilai bahwa penempatan senjata nuklir taktis di Belarusia merupakan bagian dari retorika nuklir Rusia yang telah terjadi selama bertahun-tahun. 

"Retorika nuklir yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab itu diintensifkan di tengah perang di Ukraina. Kami (NATO) memantau dengan sangat cermat apa yang mereka (Rusia) lakukan," kata Stoltenberg.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×