Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ketika ditanya tentang postingan Emanuel minggu ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak mengetahui situasinya.
Li terakhir terlihat di Beijing pada 29 Agustus saat menyampaikan pidato penting di forum keamanan dengan negara-negara Afrika. Sebelumnya ia mengadakan pertemuan tingkat tinggi selama perjalanan ke Rusia dan Belarus.
Menteri Pertahanan China terutama bertanggung jawab atas diplomasi pertahanan dan tidak memimpin pasukan tempur. Profil publiknya kurang dibandingkan menteri luar negeri, yang sering muncul di media pemerintah.
“Hilangnya Li, yang terjadi tak lama setelah Qin, menunjukkan betapa misteriusnya politik elit Tiongkok di mata dunia luar,” kata Alfred Wu, profesor di Lee Kuan Yew School of Public Policy di Singapura.
“Tiongkok di bawah kepemimpinan Xi tidak merasa perlu menjelaskan diri mereka kepada dunia.”
Li dijatuhi sanksi oleh AS pada tahun 2018 karena membeli senjata dari eksportir senjata terbesar Rusia, Rosoboronexport.
Para pejabat China telah berulang kali mengatakan mereka ingin sanksi-sanksi tersebut dicabut untuk memfasilitasi diskusi yang lebih baik antara militer kedua pihak.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mencoba melakukan pembicaraan dengan Li selama konferensi pertahanan di Singapura pada bulan Juni, namun tidak mencapai lebih dari jabat tangan.
Baca Juga: Menteri Angkatan Udara AS: China Bersiap Perang dengan AS
Pada tahun 2016, Li ditunjuk sebagai wakil komandan Pasukan Pendukung Strategis militer yang baru – sebuah badan elit yang bertugas mempercepat pengembangan kemampuan perang ruang angkasa dan dunia maya. Ia kemudian memimpin unit pengadaan militer sejak 2017 hingga menjadi menteri pertahanan.
Dalam pemberitahuan yang jarang terjadi pada bulan Juli, unit tersebut mengatakan pihaknya berupaya “membersihkan” proses penawarannya dan mengundang masyarakat untuk melaporkan penyimpangan sejak tahun 2017. Belum ada informasi terbaru mengenai kemungkinan temuannya.