Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BRUSSELS. Pimpinan Eropa meningkatkan upaya mereka untuk mencapai kesepakatan mengenai krisis utang Yunani pada pertemuan darurat di Brussels. Tujuannya tak lain untuk menghindari deadlock.
Presiden Prancis Francois Hollande mengingatkan bahwa langkah apapun harus dilakukan untuk tetap mempertahankan Yunani di zona euro.
Sementara itu, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras sudah membuat proposal baru sebagai penawaran kepada kreditur untuk menghindari default atas utang mereka ke Badan Moneter Internasional (IMF) senilai 1,6 miliar euro.
Yunani harus membayar pinjaman tersebut paling lama akhir Juni. Jika tidak, Negari Para Dewa itu memiliki risiko untuk keluar dari keanggotaan zona euro atau bahkan Uni Eropa.
Sebelumnya, perundingan mengenai utang Yunani menemui jalan buntu selama lima bulan terakhir. Penyebabnya, Komisi Eropa, IMF, dan Bank Sentral Eropa (ECB) tidak bersedia menggelontorkan dana bailout final senilai 7,2 miliar euro hingga Yunani setuju untuk melakukan reformasi ekonomi.
Kepala Komisi Eropa Martin Selmayr mengatakan via Twitter bahwa proposal teranyar Yunani sudah diterima oleh para kreditur.
Menurutnya, proposal tersebut memiliki kemajuan yang cukup berarti dibanding sebelumnya.
Tsipras dijadwalkan akan bertemu dengan tiga kreditur Yunani pada hari ini (22/6), menjelang pertemuannya dengan pimpinan 18 negara eurozone di Brussels.
Tsipras menjelaskan, proposal baru yang dia ajukan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, yang diadopsi pada pertemuan darurat kabinet Yunani. Hingga saat ini, belum dijelaskan lebih jauh mengenai proposal tersebut.
Aksi demonstran
Ribuan demonstran berkumpul di Athena pada Minggu sore untuk memberikan dukungan kepada pemerintah mereka.
Mereka marah atas kebijakan penghematan yang dipaksakan oleh kreditur Yunani dalam dua bailout sebelumnya. Sebut saja memangkas upah, memangkas pensiun, dan angka pengangguran di 1:4.
Aksi serupa juga terjadi di Brussels dan Amsterdam sebagai bentuk solidaritas atas warga Yunani.