kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mercedes-Bens terus fokus kembangkan produksinya di China


Senin, 11 Oktober 2021 / 10:04 WIB
Mercedes-Bens terus fokus kembangkan produksinya di China
ILUSTRASI. Mercedes-Benz. REUTERS/Francois Lenoir


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Mercedes-Benz semakin fokus mencurahkan lebih banyak sumber daya ke dalam penelitian dan kemampuan desain mutakhirnya di China ketika pusat gravitasi dunia otomotif baru bergeser ke arah timur.

Saat ini, Mercedes-Benz sedang menggandakan basis di Beijing dan Shanghai untuk tetap menjadi yang terdepan saat tren konsumen di pasar mobil yang melampaui gabungan Amerika Serikat dan Jerman itu sedang tinggi.

Tiga tahun setelah awalnya mengumumkan rencana untuk memperkuat penelitian dan pengembangan (R&D) di negara itu, merek mobil mewah milik Daimler ini akan meluncurkan Tech Center China baru di Beijing bulan ini.

Mengutip Reuters, dengan 1.000 insinyur, pusat teknologi baru ini berukuran lebih dari tiga kali lipat dari yang dibuka Mercedes-Benz pada tahun 2014 dan yang pertama di luar Jerman yang dapat menguji segalanya, menjadikannya lebih setara secara teknis dengan kantor pusat R&D yang jauh lebih besar dekat Stuttgart.

Investasi besar-besaran produsen mobil asal Jerman ini bukan tanpa alasan. Penjualan mobilnya di China melonjak 12% tahun lalu ke rekor 774.000 meskipun pandemi. Sekitar 80% dari mobil yang dijual di China juga dibuat di sana dan Asia secara keseluruhan menyumbang hampir setengah dari penjualan globalnya pada tahun 2021.

Baca Juga: Incar valuasi US$ 25 miliar, Volvo Cars kebut rencana IPO di bursa Stockholm

Tak hanya itu, pasar mobil China diperkirakan juga masih akan terus tumbuh dengan perkiraan permintaan mencapai 35 juta kendaraan pada sekitar tahun 2030 dibandingkan 25 juta sekarang.

Meski demikian, produsen mobil asing seperti Mercedes-Benz berada di bawah tekanan yang semakin besar dari startup EV lokal seperti Xpeng, Li Auto dan Nio dan kendaraan bergaya mereka dengan fitur berteknologi tinggi yang disesuaikan untuk konsumen China.

“Ekspektasi di China adalah agar pengalaman dalam mobil dilayani oleh ekosistem layanan digital lokal, dan solusi semacam itu harus dipahami dan dibangun oleh orang-orang yang tinggal di China dan benar-benar memahami internet seluler,” ujar Bill Russo, kepala konsultansi. Automobility Ltd di Shanghai.

Mercedes telah menghabiskan 1,1 miliar yuan setara US$ 170 juta untuk meningkatkan pusat, dengan sebagian besar investasi memastikan dapat melakukan serangkaian pengujian secara lokal - alih-alih mengirim teknologi baru kembali ke markas Sindelfingen di Jerman.

Mercedes juga telah menambahkan fungsi yang dianggap penting bagi pelanggan China, seperti tim yang didedikasikan untuk teknologi kendaraan listrik (EV) yang cerdas dan terhubung. "Alasan utama ekspansi ini adalah untuk mendapatkan kedekatan dengan pelanggan dan kebutuhan mereka," ujar orang yang dekat dengan pusat teknologi tersebut. 

Selanjutnya: Jajaki produksi kendaraan hibrida di China, Renault gandeng Geely




TERBARU

[X]
×