kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Jajaki produksi kendaraan hibrida di China, Renault gandeng Geely


Senin, 09 Agustus 2021 / 09:20 WIB
Jajaki produksi kendaraan hibrida di China, Renault gandeng Geely
ILUSTRASI. Logo Renault


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Renault dan Geely mengumumkan rencana kerjasama mengembangkan kendaraan hibrida bensin-listrik untuk pasar China dan Korea Selatan. Renault yang merupakan produsen mobil asal Prancis, menghidupkan kembali rencana tersebut untuk pasar mobil terbesar di dunia setelah keluar dari usaha di China tahun lalu.

Mengutip Reuters, Renault akan menggunakan sistem mobil hybrid Geely yang baru diluncurkan, untuk bersama-sama mengembangkan kendaraan di bawah merek Renault. Ini adalah langkah pertama sejak Weiming Soh, mantan eksekutif senior Volkswagen, menjadi kepala Renault China pada tahun ini.

Tahun lalu, Renault keluar dari perusahaan patungan China dengan Dongfeng Motor Group karena penjualan yang buruk. Saat ini, mereka sedang membuat mobil dan van di untuk pasar Negeri Tirai Bambu tersebut.

Untuk pasar Korea Selatan, di mana Renault membuat mobil di bawah perusahaan Renault Samsung Motors, akan mengeksplorasi pembuatan mobil dengan teknologi mobil Geely. Perusahaan menambahkan, tidak menutup kemungkinan rencana ini bisa berkembang dengan fokus pada pasar Asia lainnya.

Baca Juga: Gotion, Produsen Baterai Kendaraan Listrik yang Sebagian Dimiliki VW Bikin Dua Pabrik

Renault tertarik untuk menggunakan kendaraan hibrida bensin-listrik guna memenuhi peraturan otomotif yang semakin ketat di seluruh dunia. Pada kendaraan hibrida yang dikembangkan ini, pengemudi tidak dapat mengisi daya dengan listrik secara langsung, berbeda dengan mobil hibrida plug-in.

Asal tahu saja, China memiliki beberapa aturan paling ketat di dunia mengenai produksi kendaraan penghasil gas rumah kaca, karena pemerintah sedang memerangi tingkat polusi udara yang tidak sehat di kota-kotanya yang padat.

Produsen mobil asal Jepang seperti Toyota dan Honda juga telah lama mengembangkan dan membuat mobil hibrida. Sementara itu, produsen mobil China lainnya termasuk Geely dan Great Wall, baru mengikuti dan meluncurkan teknologi mobil hibrida pada tahun lalu.

Tahun lalu, Geely dan Daimler mengatakan China dapat muncul sebagai pusat manufaktur dan ekspor untuk powertrain hybrid yang dikembangkan bersama untuk mobil Volvo dan Mercedes-Benz.

Selanjutnya: Singapura rilis aturan persiapan Covid-19 jadi endemik mulai 10 Agustus 2021




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×