Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - MADRID. CaxiaBank SA sepakat untuk membeli Bankia SA untuk membentuk perusahaan perbankan terbesar di Spanyol seiring dengan banyaknya aksi akuisisi dan merger untuk menghadapi profitabilitas yang tengah melesu serta persaingan yang semakin mengetat.
Lewat kesepakatan itu, valuasi Bankia antara lain mencapai 3,8 miliar euro atau sekitar US$ 4,5 miliar dan bank hasil merger ini diperkirakan akan menghemat biaya operasional sekaligus mendorong peningkatan pendapatan sekitar 1,1 miliar euro, menurut CaxiaBank seperti dikutip Bloomberg, Jumat (18/9).
Investor Bankir akan mendapatkan premi sekitar 20% dari harga penutupan bank pada 3 September 2020, yang terakhir sebelum kesepakatan dilaporkan. Adapun, aksi korporasi perbankan terbesar di Spanyol selama dua dekade terakhir ini memberikan indikasi bahwa perusahaan keuangan Eropa tengah menghangatkan gagasan untuk melangsungkan akuisisi dan merger dengan pesaing.
Baca Juga: Wah, AirAsia lakukan diversifikasi bisnis ke label rekaman
Intesa Sanpaolo SA dari Italia juga sebelumnya telah lebih dulu mengambil alih saingan domestiknya Unione di Banche Italiane SpA untuk memperkuat perusahaan. Selain itu, ada juga Banco de Sabadell SA dari Spannyol yang dikabarkan sedang menjajaki opsi strategis termasuk penjualan atau merger bahkan membeli bank pesaing yang lebih kecil.
Adapun, Presiden Direktur Bankia Jose Ignacio Goirigolzarri akan menjadi Direktur Utama dalam bank hasil merger. Sementara Presiden Direktur CaixaBank Gonzalo akan tetap ada di bagian manajemen sebagai komisaris untuk mengawasi 15 anggota Dewan Direksi menurut keterangan resmi perusahaan.
Akuisisi ini diharapkan dapat disetujui oleh pemegang saham kedua bank tersebut pada November 2020, dengan proses merger diproyeksi rampung pada kuartal I 2021 mendatang. Lewat aksi korporasi ini saham CaixaBank turun sebanyak 4% di bursa Madrid dan Bankia turun 5,4% pada akhir pekan lalu.
"Hal ini akan memberi banyak tekanan pada bank-bank selevelnya," menurut Ricardo Wehrhahn, CEO di Intral Strategy Execution. Dia juga menambahkan, perusahaan hasil merger ini bisa jadi akan menjadi yang terbesar alias juara perbankan di Spanyol.
Baca Juga: Angka putus sekolah perempuan di Asia melonjak, ini alasannya
Lewat aksi korporasi ini nantinya investor Bankia akan menerima 0,68 saham CaixaBank untuk setiap saham yang mereka miliki di Bankia. Sementara Pemerintah Spanyol yang memiliki sekitar 62% saham dari Bankia setelah bailout pada tahun 2012 lalu diperkirakan akan memiliki sekitar 16% saham di perusahaan gabungan tersebut. Sementara dalam aksi merger kali ini, nantinya Caixa Foundation yang bakal menjadi perusahaan induk, lantaran diproyeksi akan punya saham di atas 30%.
Bank-bank di Spanyol saat ini memang hanya bisa fokus pada segmen ritel sebagai cara untuk merampingkan bisnis mereka, lantaran suku bunga rendah yang terjadi selama bertahun-tahun. Apalagi saat ini ditambah krisis Covid-19 yang pastinya mengikis profitabilitas perusahaan.
Ekonomi Spanyol pun telah menjadi salah satu yang paling terpukul oleh pandemi, dengan industri pariwisatanya yang paling babak belur. Kebijakan strategis untuk memperkuat sektor perbankan sekaligus mengurangi kepemilikan negara di Bankia adalah titik terang yang langka bagi pemerintah Perdana Menteri Pedro Sanchez.
Meski kesepakatan itu akan menciptakan perusahaan perbankan paling besar di Spanyol dengan valuasi gabungan sebesar 16,8 miliar euro. Akan tetapi, Banco Santander SA dan Banco Bilbao Vizcaya ARgentaria SA tetap menjadi perbankan terbesar di Spanyol berdasarkan nilai pasar, dengan operasi yang besar di luar Spanyol.
Baca Juga: Jet China hilir mudik, Taiwan: Latihan militer China adalah ancaman bagi kawasan
CaixaBank mengatakan pihaknya mengharapkan akuisisi tersebut bisa menghasilkan sekitar 770 juta euro dari efisiensi biaya dalam setahun, serta tambahan pendapatan tahunan sekitar 280 juta euro. Pendapatan per-saham juga diekspektasi bisa meningkat 28% dibandingkan perkiraan pada pada tahun 2022. Sementara rasio kecukupan modal inti (capital adequacy ratio) tier 1 akan mencapai 11,6%.
"Ini adalah gabungan yang sangat positif karena ada nilai 1 miliar euro yang potensial diraih per tahun," kata Gortazar dalam keterangan resminya.
