kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.370   -80,00   -0,49%
  • IDX 7.907   39,56   0,50%
  • KOMPAS100 1.110   8,25   0,75%
  • LQ45 803   2,84   0,35%
  • ISSI 271   2,22   0,83%
  • IDX30 417   1,90   0,46%
  • IDXHIDIV20 485   2,52   0,52%
  • IDX80 122   0,65   0,54%
  • IDXV30 133   1,38   1,05%
  • IDXQ30 135   0,96   0,72%

Microsoft Sampai Cheveron, Ini 10 Perusahaan Top Dunia yang Lakukan PHK di 2025


Senin, 08 September 2025 / 09:22 WIB
Microsoft Sampai Cheveron, Ini 10 Perusahaan Top Dunia yang Lakukan PHK di 2025
ILUSTRASI. Microsoft Sampai Cheveron, Ini 10 Perusahaan Top Dunia yang Lakukan PHK di 2025


Sumber: Business Insider | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Pemutusan hubungan kerja atau PHK rupanya sedang menjadi tren global. Langkah ini bahkan juga diambil oleh perusahaan-perusahaan top yang sepertinya jauh dari masalah finansial.

Banyak hal yang bisa mendorong terjadinya PHK. Mulai dari efisiensi biaya, perombakan struktur perusahaan, sampai adanya pengganti tenaga kerja manusia seperti teknologi berbasis AI.

Mengacu data World Economic Forum (WEF), setidaknya 41% perusahaan global telah mempersiapkan gelombang PHK dalam lima tahun ke depan dengan alasan transformasi digital.

Tanpa diduga, perusahaan besar seperti Microsoft hingga Chevron pun telah mengambil langkah ini.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Dunia Awal September 2025: Harta Elon Musk Terus Bertambah

Daftar Perusahaan Top Dunia yang Lakukan PHK.

Dilansir dari laporan Business Insider, ini dia 10 perusahaan global dengan jumlah PHK terbesar di tahun 2025.

1. Geico - 30.000 karyawan

Anak perusahaan Berkshire Hathaway ini telah merumahkan 30.000 karyawannya. Saat ini, mereka hanya memiliki sekitar 20.000 karyawan. Perusahaan yang bergerak di sektor asuransi kendaraan ini melakukan PHK dengan alasan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan profit.

2. Nissan - 20.000 karyawan

Selanjutnya ada raksasa otomotif asal Jepang, Nisaan. Pemulangan 20.000 karyawan adalah bagian dari rencana penutupan 7 dari 17 pabrik hingga tahun 2027. Adanya kerugian hingga 671 miliar yen atau sekitar Rp 72 triliun disebut jadi salah satu alasan.

3. UPS - 20.000 karyawan

UPS, yang bergerak di sektor logistik, telah memangkas 4% atau sekitar 20.000 karyawannya. Belum cukup sampai di situ, mereka juga menutup 73 fasilitas yang tersebar di AS. Sekitar 400 fasilitas kini telah diotomatisasi.

4. Microsoft - 15.000 karyawan

Microsoft telah secara berkala melakukan PHK, mulai dari ribuan pada Januari, 6.000 pada Mei, dan 9.000 lainnya pada bulan Juli 2025. Tujuannya adalah untuk mengalihkan sumber daya ke pengembangan AI.

5. Panasonic - 10.000 karyawan

Sepuluh ribu karyawan yang dirumahkan Panasonic terdiri dari 5.000 karyawan di Jepang dan 5.000 karyawan di luar negeri. Perusahaan elektronik ini mengklaim bahwa PHK dilakukan atas dasar efisiensi operasional.

Baca Juga: 10 Perusahaan Paling Berharga di Dunia: NVIDIA Memimpin Jauh

6. Chevron - 9.000 karyawan

Raksasa minyak global, Chevron, juga telah melakukan PHK terhadap 15-20% dari 45.000 karyawannya. Alasannya, Chevron ingin menyederhanakan struktur organisasi. Langkah ini juga diambil terkait integrasi akuisisi Hess.

7. BP (British Petroleum) - 7.700 karyawan

Masih dari sektor energi, BP juga memulangkan 4.700 karyawan tetap dan 3.000 kontraktor. Jumlah itu setara dengan 5% dari total karyawan global mereka. Tujuannya adalah untuk menurunkan biaya operasional.

8. Estee Lauder - 7.000 karyawan

Merek kosmetik global ini mengumumkan adanya pemangkasan 5.800-7.000 karyawan sebagai bagian dari program "Profit Recovery and Growth Plan" dengan target penghematan mencapai Rp 12,4–15,5 triliun.

9. Johns Hopkins University - 2.000 karyawan

Bukan perusahaan, melainkan lembaga pendidikan, Johns Hopkins University yang berbasis di AS ini melakukan PHK terhaddap 2.000 karyawannya. PHK terbesar sepanjang sejarah mereka ini dipicu hilangnya pendanaan USAID yang nilainya setara Rp 12,4 triliun.

10. Meta - 5% karyawan

Meta Platforms milik Mark Zuckerberg juga melakukan perampingan. Proses PHK sudah dilakukan secara bertahap sejak tahun 2022. Di tahun 2025, Meta sudah merumahkan 5% karyawannya dari berbagai divisi, termasuk Facebook. Zuckerberg beralasan, Meta hanya akan mempertahankan karyawan dengan kinerja yang baik.

Setelah melihat daftar perusahaan global dengan PHK terbanyak di atas, bisa diketahui bahwa efisiensi biaya memang jadi faktor utama.

Di samping itu, perusahaan sepertinya benar-benar sudah mampu memanfaatkan teknologi AI dengan sempurna, sehingga manusia tidak lagi dibutuhkan.

Baca Juga: 10 Kota Terbaik untuk Workcation di Tahun 2025

Tonton: Dukungan Rakyat Anjlok, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba Mundur!

Selanjutnya: Bank Indonesia BUka Pendaftaran PCPM Angkatan 40, Simak Syaratnya Ini

Menarik Dibaca: Pesta Rakyat Bintang di Pestapora Ajak Pengunjung Jelajah Suasana Khas Nusantara


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×