Sumber: USAtoday |
SAN FRANSISCO. Industri high-tech ternyata tak cukup kebal dengan melumernya perekonomian global.
Microsoft telah mengumumkan pemangkasan 5.000 pekerjanya, pemangkasan yang terbilang paling besar. Tak cuma Microsoft saja, Sony juga melaporkan bakalan membukukan kerugian operasional untuk pertama kalinya dalam 14 tahun ini sebesar 1US$ 1,6 miliar. Sehari sebelumnya, Intel juga menegaskan bahwa pihaknya menutup sejumlah pabriknya dan bakal memindahkan dan memecat 5.000-6.000 karyawannya.
Kabar ini merupakan kabar yang serius untuk industri teknologi yang sebelumnya cukup tahan banting terhadap perekonomian, bahkan konsumen kian giat membungkus laptop maupun iPhone. Pesanan produk-produk teknologi untuk sejumlah perusahaan maupun konsumen juga telah menyusut. Tak heran, perusahaan yang bergerak di sektor ini memilih untuk merumahkan pekerjanya.
Walaupun minggu ini juga muncul laporan kuartalan yang suram dari Google maupun Apple dan pemangkasan karyawan tak semengerikan sektor finansial maupun otomotif, nyatanya industri teknologi juga harus menderita kemerosotan yang paling besar sejak tahun 2000.
Microsoft kian membikin Wall Street panik lantaran dari West Coast muncul pengumuman bahwa perusahaan ini akan mengurangi karyawannya sebanyak 5.000 orang demi menghemat biaya operasional sebesar US$ 1,5 miliar. Raksasa software ini juga melaporkan kinerja kuartal kedua di tahun fiskal ini telah menyusut US$ 900 juta.
Di waktu yang bersamaan, CEO Steve Ballmer mengirimkan memo untuk 96.000 pekerjanya dan menjelaskan bahwa 1.400 orang dari mereka akan segera pergi, dengan 3.600 orang yang juga bakal dipangkas dalam 18 bulan ke depan. Angka itu merupakan 5% dari total pekerja Microsoft.
"KIta saat ini berada di tengah-tengah kondisi perekonomian yang hanya terjadi sekali dalam hidup kita," kata Ballmer. Menurutnya, tak ada satu perusahaan maupun konsumen pun yang cukup kebal dengan situasi ini.
Per 31 Desember lalu, Microsoft melaporkan membukukan laba sebesar US$ 4,17 miliar, atau 47 sen per saham. Pendapatan mereka naik 2% menjadi US$ 16,6 miliar. Wall Street sendiri mengharapkan mengantongi pendapatan US$ 17,1 miliar dan keuntungan 49 sen per saham.
Namun, yang menjadi masalah adalah Ballmer menolak untuk memberikan jaminan bagaimana perusahaan ini akan menggelinding dalam kuartal ke depan.
Ia hanya menegaskan, efisiensi merupakan salah satu kata kunci bagi Microsoft. Kenaikan upah akan ditunda, perjalanan bisnis juga dikurangi 20% dan ekspansi di Redmond akan dipertimbangkan kembali. Hanya saja, Microsoft masih akan melakukan langkah yang strategis untuk menyewa pekerjanya untuk mengisi posisi di divisi internet search. Dus, "pengurangan bersih" jumlah pekerja bakal berkisar antara 2.000-3.000 orang.