Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Pada tahun 2000, penciuman bisnis Stul beralih pada usaha mainan. Sama seperti kala merintis usaha kado, dia menilai belum banyak orang Australia yang menekuni dan membesarkan bisnis ini. Padahal, Stul melihat potensinya semakin besar, seiring pertumbuhan jumlah masyarakat ekonomi kelas menengah.
Jatuh hati pada bisnis mainan, Stul pun banting stir. Dia menjual Skansen dan fokus ke bisnis baru setelah membeli perusahaan mainan, Moose.
Awalnya, Moose hanya memiliki 10 pegawai. Keandalan Stul membaca peluang usaha dan totalitas dalam membangun bisnis, menyebabkan usaha mainan tersebut membukukan kemajuan pesat. Pasca-16 tahun di bawah kendali Stul, jumlah tenaga kerja Moose bertambah hingga 7.200%.
Tidak hanya itu, perusahaan tersebut bahkan kini menjadi perusahaan mainan terbesar keempat di Australia dan keenam terbesar di Amerika Serikat (AS). Yang jelas, berkat Moose, Stul kini bergelimang harta dengan kekayaan senilai US$ 1,41 miliar.
Beberapa produk mainan berkontribusi terhadap penjualan Moose antara lain Shopkins dan Little Live Pets. Untuk mengembangkan bisnis mainan ini, Stul juga terinspirasi dari beberapa mainan yang saat itu dijual di pusat perbelanjaan Australia.
Layaknya pengusaha lain, jatuh bangun dalam mengembangkan bisnis sudah bukan perkara aneh. Pada tahun 2007, Moose di China terserempet masalah lantaran lengah dalam pengawasan penggunaan bahan baku sehingga berujung pada ancaman kebangkrutan perusahaan ini. Sejumlah anak diberitakan meninggal akibat insiden tersebut .
Tuntutan hukum oleh keluarga korban, menjadi pukulan telak bagi Moose. Namun upaya Stul meyakinkan para kreditur, menyebabkan Moose kembali bisa terus beroperasi.
(Bersambung)