Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tri Adi
Bisnis pariwisata dan perjudian sangat populer di sejumlah kawasan di dunia. Industri ini mampu mencetak miliarder lewat potensi yang sangat besar dari mengelola bisnis hiburan seperti pusat judi sekaligus pariwisata. Salah satunya adalah Kazuo Okada. Pria kelahiran tahun 1942 ini menjalankan mesin judi kasino lewat Universal Entertainment Corporation. Perusahaan ini memiliki lisensi produksi dan distribusi mesin di sejumlah negara bagian Amerika Serikat (AS).
Perjudian menjadi bisnis yang menggiurkan di berbagai belahan dunia. Sebut saja sejumlah tempat populer bagi para penggemar judi seperti Las Vegas dan Makau. Salah satu pebisnis yang mendapatkan banyak harta dari bisnis ini adalah Kazuo Okada. Pria kelahiran 1942 ini menjalankan bisnis mesin judi kasino lewat perusahaan Universal Entertainment Corporation.
Perusahaan ini memproduksi berbagai permainan, salah satu yang terkenal adalah mesin pachinko, yaitu permainan ketangkasan yang digunakan untuk perjudian. Sejumlah mesin judi yang diluncurkan seperti Pachi-Slot Aruze Oukoku, Pachi-Slot Aruze Oukoku Pocket: Hanabi, Pachi-Slot Aruze Oukoku, azceta dan lainnya.
Universal memiliki lisensi untuk memproduksi dan mendistribusikan mesin kasino di negara bagian Nevada, Mississippi dan New Jersey Amerika Serikat (AS). Kantor pusat perusahaan ini berada di Tokyo. Aruze juga pemegang lisensi dari waralaba permainan video Shadow Hearts. Perusahaannya memiliki 21% dari Wynn Resorts yang merupakan perusahaan publik AS yang merupakan pengembang dan operator hotel dan kasino kelas atas.
Lewat bisnisnya tersebut, Majalah Forbes mendapuk Okada sebagai orang terkaya ke-16 di Jepang, dengan nilai kekayaan mencapai US$ 2,2 miliar pada September 2018. Jumlah kekayaan ini meningkat drastis dari tahun 2014 yang sebesar US$ 1,4 miliar. Kekayaan itu terkumpul di antaranya dari bisnis mesin judi kasino lewat yang telah menyuplai hingga pasar internasional.
Pada tahun 2008, Okada mengembangkan bisnisnya dengan membangun kasino bernama Entertainment City di Manila, Filipina. Ia juga membangun perusahaan lokal bernama Tiger Resort, Leisure and Entertainment Inc, untuk menangani pengembangan properti Manila.
Sampai akhirnya, pada Juli 2016, ia meresmikan bisnis properti bernama Okada Manila, yaitu perusahaan yang menyediakan layanan hotel, resor dan kasino yang semuanya terintegrasi. Untuk mengembangkan bisnis di Filipina, ia mengeluarkan investasi besar yaitu sebanyak US$ 2,4 miliar.
Dalam sejumlah wawancara media, ia mengaku optimistis bahwa prospek pertumbuhan ekonomi di Filipina akan terus berkembang. Hal ini ditunjang oleh kepemimpinan visioner dan kuat dari presiden Rody Dueterte. Ia menyebarkan sikap optimistis tersebut terhadap banyak pihak, sebagai upaya mendukung perekonomian dan wisata Filipina, yang banyak didatangi oleh wisatawan asal China.
Sayangnya, kesuksesan itu diselingi banyak masalah bertubi-tubi yang menghampiri. Tahun 2017 Okada dituduh menyalahgunakan uang jutaan dolar dari perusahaan induknya Okada Holdings. Pemegang saham mayoritas Universal Entertainment Corporation mencopotnya sebagai pemimpin perusahaan Okada Holdings. Sampai hari ini, ia masih berseteru dengan mantan rekan bisnisnya, Steve Wynn terkait kepemilikan saham Wynn resort.
Media menyebutkan, ada persaingan bisnis keduanya dalam pengembangan bisnis perjudian kasino di Filipina. Steve Wynn kemudian memutuskan hubungan pertemanan dan memaksa Okada menjual sahamnya di Wynn Resort dengan diskon 30% atau senilai US$ 1,9 miliar atas tuduhan telah menyuap penjabat Filipina.
Ketika Wynn Resorts menuduh Okada, dokumen pengadilan justru menunjukkan hal yang sebaliknya. Pengacara Okada mengatakan keberatan atas sumbangan Wynn Resort sebesar US$ 135 juta untuk universitas Macau yang diindikasikan untuk memuluskan bisnis Wynn Resort di Makau.•
(Bersambung)