kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miliarder yang mampu membuat Amazon takut masuk ke Korea (4)


Minggu, 25 Agustus 2019 / 10:00 WIB
Miliarder yang mampu membuat Amazon takut masuk ke Korea (4)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tri Adi

Lewat aksi yang ambisius, Coupang mampu membuat raksasa e-commerce dari Amerika Serikat Amazon mengurungkan niat untuk memasuki pasar Korea Selatan.

Padahal Amazon sudah menjadi raja di dunia e-commerce yang mengantarkan pendirinya Jeff Bezos sebagai orang paling tajir di dunia pada tahun 2019.

Amazon ragu menyaingi Coupang dalam layanan pengiriman super cepat. Bukan berarti Amazon tidak memiliki layanan cepat. Namun layanan cepat yang dimiliki oleh raksasa AS ini memiliki layanan yang terbatas. Pengiriman cepat Amazon Prime hanya tersedia di 27 kota besar saja. Sedangkan Coupang mampu menjangkau hingga ke seluruh wilayah Korea Selatan.

Dalam dua tahun, Coupang telah membangun jaringan pengiriman truk dengan kecepatan tinggi, gudang yang dikendalikan algoritma. Ia memiliki armada pengiriman sebanyak 3.600 orang yang dikenal sebagai CoupangMen.

Di Korea Selatan, paket rata-rata memakan waktu dua atau tiga hari untuk tiba di pelanggan. Coupang bisa membuat pesanan sampai ke pelanggan dalam waktu sehari, bahkan kurang, tanpa biaya tambahan yang disebut dengan layanan Dawn Delivery.

Coupang juga memiliki Coupang Fresh untuk barang-barang yang mudah rusak dan organik yang memastikan pengiriman dilakukan dalam beberapa jam setelah pembelian. Saat ini Kim sedang mengembangkan Coupang Eats yang hingga kini masih dalam tahap beta. Ini adalah aplikasi layanan pemesanan makanan secara offline.

Kendati demikian, Coupang memang harus membayar mahal dalam memberikan layanan pengiriman supercepat ini. Meskipun meraup pendapatan selama tiga tahun dari 2014 hingga 2017 yang tumbuh hingga 670%. Namun perusahaan ini masih menanggung kerugian yang juga meningkat hampir bersamaan di level 460%.

Kendati demikian, Kim tidak ambil pusing. Ia lebih suka berbicara bagaimana agar bisnis terus tumbuh dengan tecermin dari peningkatan jumlah pengguna dan lonjakan transaksi.

Ia juga masih ingin meningkatkan layanan pengiriman agar bisa menjangkau lebih jauh lagi masyarakat Korea Selatan. Ia pun optimis mampu mempertahankan eksistensi perusahaannya.

(Selesai)




TERBARU

[X]
×