CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.945   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.196   149,03   2,11%
  • KOMPAS100 1.099   26,87   2,51%
  • LQ45 869   25,52   3,02%
  • ISSI 220   3,58   1,65%
  • IDX30 445   13,29   3,08%
  • IDXHIDIV20 535   15,93   3,07%
  • IDX80 126   3,28   2,68%
  • IDXV30 128   1,76   1,39%
  • IDXQ30 148   4,07   2,83%

Minat Generasi Z di Amerika Serikat Terhadap Tesla Menurun Signifikan


Sabtu, 10 Agustus 2024 / 07:18 WIB
Minat Generasi Z di Amerika Serikat Terhadap Tesla Menurun Signifikan
ILUSTRASI. Minat generasi Z di Amerika Serikat terhadap Tesla mengalami penurunan yang cukup signifikan.. REUTERS/Florence Lo


Sumber: businessinsider.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tesla, sebagai pionir kendaraan listrik, selama bertahun-tahun telah menikmati status sebagai merek yang diidamkan, terutama di kalangan generasi muda. Namun, survei terbaru yang dilakukan oleh Morgan Stanley menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam preferensi generasi Z terhadap merek ini. 

Survei terbaru yang melibatkan para intern tahun 2024 dari Morgan Stanley mengungkapkan bahwa minat generasi Z di Amerika Serikat terhadap Tesla mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Hanya 11% dari responden yang menyebut Tesla sebagai merek yang paling diinginkan, angka ini turun dari 14% pada tahun sebelumnya, 19% pada tahun 2022, dan 30% pada tahun 2021. Sebagai perbandingan, Mercedes menjadi merek yang paling diinginkan dengan 19% suara, sementara BMW naik dari 13% pada tahun lalu menjadi 16% pada tahun ini.

Penurunan ini menjadi sinyal yang mengkhawatirkan bagi Tesla, terutama karena generasi Z merupakan calon konsumen masa depan yang potensial. Dalam industri otomotif yang semakin kompetitif, kehilangan daya tarik di kalangan generasi muda dapat berdampak serius pada keberlanjutan pertumbuhan Tesla.

Baca Juga: Pengaruh Elon Musk: Donald Trump "Terpaksa" Mendukung Kendaraan Listrik?

Tantangan yang Dihadapi Tesla di Pasar Otomotif

Penurunan minat dari generasi Z bukan satu-satunya masalah yang dihadapi Tesla. Laporan menunjukkan bahwa pengiriman kendaraan Tesla pada bulan Juli mengalami penurunan untuk kuartal kedua berturut-turut. Selain itu, pangsa pasar Tesla di Amerika Serikat turun di bawah 50% untuk pertama kalinya dalam sejarah perusahaan.

Menurut Ivan Drury, Direktur Insights di Edmunds, penurunan minat terhadap Tesla di kalangan generasi Z mungkin tidak sepenuhnya disebabkan oleh produk Tesla, melainkan oleh "kepribadian" yang melekat pada perusahaan tersebut, terutama yang terkait dengan CEO Elon Musk.

Drury menyoroti bahwa generasi Z lebih peka terhadap isu-isu sosial dan politik, serta lebih sering terpapar informasi melalui media sosial.

Tindakan kontroversial Musk di platform X (sebelumnya Twitter), termasuk penyebaran informasi yang salah dan pandangannya yang keras terhadap isu-isu sosial, telah menimbulkan dampak negatif terhadap citra Tesla di mata generasi muda.

Strategi Produk Tesla: Kurangnya Inovasi

Selain masalah citra, strategi produk Tesla juga menjadi faktor yang mempengaruhi penurunan popularitasnya. Tesla belum melakukan penyegaran besar pada model-model kendaraannya selama beberapa tahun.

Model S dan Model X belum mengalami pembaruan signifikan sejak tahun 2021, dan Model Y yang dirilis pada tahun 2020 juga tidak memiliki rencana pembaruan dalam waktu dekat.

Drury mengungkapkan bahwa ketika perusahaan terus menerus mendaur ulang desain lama tanpa menyajikan inovasi berarti, mereka akan kehilangan pangsa pasar. Di tengah persaingan yang semakin ketat di pasar kendaraan listrik, kurangnya inovasi dapat menjadi penghalang besar bagi Tesla untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar.

Baca Juga: Tesla Recall 1,8 Juta Kendaraan untuk 4 Model Ini

Masa Depan Tesla

Meskipun Tesla berfokus pada pengembangan teknologi masa depan seperti robo-taxi, generasi Z tampaknya tidak tertarik dengan konsep tersebut.

Dalam survei Morgan Stanley, hanya 19% dari intern yang disurvei menyatakan bahwa mereka akan menggunakan robo-taxi. Sebanyak 51% responden juga percaya bahwa memiliki atau menyewa mobil pribadi masih akan diperlukan pada tahun 2030.

Di sisi lain, preferensi generasi Z terhadap kendaraan listrik (EV) secara umum juga mengalami penurunan. Persentase responden yang lebih memilih EV turun menjadi 15% pada tahun ini, dibandingkan dengan 22% pada tahun lalu dan 30% pada tahun 2022.

Sementara kendaraan listrik mungkin lebih ramah lingkungan, generasi Z merasa bahwa kepemilikan EV tidaklah mudah, terutama bagi mereka yang baru lulus dari perguruan tinggi dan mungkin tidak memiliki akses mudah ke infrastruktur pengisian daya.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×