CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Minat Investor Luar Negeri Pada Surat Utang India Meningkat


Jumat, 23 Februari 2024 / 23:13 WIB
Minat Investor Luar Negeri Pada Surat Utang India Meningkat
ILUSTRASI. Perdana Menteri India Narendra Modi membuka G20 India, Sabtu (9/9) di New Delhi India.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Minat investor asing pada aset-aset India cukup besar. Salah satu aset yang menjadi incaran asing adalah obligasi. 

Obligasi negara India semakin diburu setelah JPMorgan Chase & Co mengumumkan akan menambahkan surat utang India masuk dalam indeks obligasi global di Juni 2024. "Ada peningkatan keterlibatan investor global pada tahun ini," kata Siddharth Bachhawat, Head of Market Barclays Bank India. 
Mengutip Bloomberg, lembaga negara India hingga entitas supranasional menjual lebih banyak obligasi dalam mata uang rupee tahun lalu. Menurut data Bloomberg, penjualan obligasi lembaga-lembaga tersebut mencapai US$ 3,2 miliar di 2023, tertinggi dalam lima tahun. 

Investor seperti William Blair Investments dan M&G Investments masuk ke obligasi supranasional. Surat utang ini diterbitkan oleh lembaga multilateral seperti Bank Dunia dalam rupee. 

Baca Juga: Jepang dan Inggris Resesi, Ini yang Dilakukan Eksportir Mebel dan Kerajinan

Surat utang dengan peringkat AAA tersebut memberi investor luar negeri paparan pada obligasi India tanpa harus dapat izin. "Tren disinflasi dan prospek masuknya obligasi dalam indeks yang akan datang membuat kami memilih India," kata Johnny Chen, Fund Manager William Blair di Singapura. 

Menurut Claudia Calich, Head of Emerging Market Debt M&G Investments London, pembeli tidak perlu membayar pajak 20% karena efek ini ditransaksikan di luar negeri. Imbal hasil yang dihasilkan pun jadi lebih tinggi.

Calich menyebut, imbal hasil sebelum pajak obligasi supranasional cenderung lebih rendah dari obligasi pemerintah India. Masuknya, obligasi India di indeks JP Morgan diperkirakan menarik arus dana masuk US$ 40 miliar. Sejak pengumuman JPMorgan pada September 2023 hingga kini, jumlah kepemilikan bertambah lebih dari US$ 8 miliar.

Menurut data Bloomberg, pembelian tersebut menjadikan obligasi India sebagai obligasi dalam mata uang lokal dengan kinerja terbaik kedua, di antara obligasi negara berkembang lainnya. 

Baca Juga: Bank Indonesia Raised Global Economic Growth Projections for 2024




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×