kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mnuchin: AS akan tetap kenakan tarif barang-barang China hingga kesepakatan fase 2


Rabu, 15 Januari 2020 / 09:40 WIB
Mnuchin: AS akan tetap kenakan tarif barang-barang China hingga kesepakatan fase 2
ILUSTRASI. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin . REUTERS/Jim Young/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat akan mempertahankan penerapan tarif barang-barang Tiongkok sampai selesainya perjanjian perdagangan AS-China fase dua. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada hari Selasa (14/1), sehari sebelum kedua belah pihak menandatangani kesepakatan sementara.

Mnuchin mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden AS Donald Trump dapat mempertimbangkan pelonggaran tarif jika dua ekonomi terbesar dunia itu bergerak cepat untuk menyelesaikan perjanjian selanjutnya.

"Jika presiden mendapatkan kesepakatan fase 2 dengan cepat, dia akan mempertimbangkan untuk melepaskan tarif sebagai bagian dari fase 2," kata Mnuchin seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Perjanjian dagang AS-China siap diteken, perang dagang lebih memukul ekonomi AS?

Trump dijadwalkan untuk menandatangani perjanjian perdagangan fase 1 dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Gedung Putih pada hari Rabu pukul 11:30 pagi (1630 GMT). Penandatanganan dilakukan seminggu sebelum Senat AS akan memulai sidang pemakzulan terhadap presiden AS.

Trump menjadi presiden AS ketiga yang dimakzulkan ketika DPR bulan lalu menyetujui tuduhan bahwa ia menyalahgunakan kekuasaannya dengan menekan Ukraina untuk melakukan penyelidikan terhadap saingan presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan menghalangi Kongres.

Kekhawatiran tentang kesepakatan perdagangan membebani bursa saham AS pada Selasa, terutama setelah ada laporan Bloomberg yang menyatakan tarif AS bisa tetap berlaku sampai setelah pemilihan presiden November.

Baca Juga: Kesepakatan dagang, China beli produk manufaktur AS hampir US$ 80 miliar

Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan sebelumnya tidak ada kesepakatan dengan China mengenai penurunan tarif lebih lanjut.

Dalam pernyataan bersama, mereka mengatakan semua aspek dari perjanjian perdagangan Fase 1 dengan China akan dipublikasikan pada hari Rabu, kecuali lampiran rahasia yang akan merinci produk dan layanan AS yang akan dibeli oleh China.

“Tidak ada perjanjian lisan atau tertulis lainnya antara Amerika Serikat dan China tentang masalah ini, dan tidak ada kesepakatan untuk pengurangan tarif di masa depan. Setiap rumor yang bertentangan pasti salah,” kata mereka.

Baca Juga: AS dan China akan teken kesepakatan dagang, begini proyeksi rupiah

Setelah kesepakatan fase 1 tercapai bulan lalu, Washington setuju untuk menangguhkan tarif telepon seluler, komputer laptop, dan barang-barang lain senilai US$ 160 miliar buatan China yang akan mulai berlaku pada 15 Desember. Selain itu, AS juga memangkas separuh tarif atas barang China lainnya senilai US$ 120 miliar menjadi 7,5%. Namun AS tetap mempertahankan tarif 25% pada barang China lainnya senilai US$ 250 miliar.

Menanggung biaya

Data AS yang dilansir Reuters menunjukkan, perusahaan AS telah membayar tarif US$ 46 miliar sejak Trump mulai merestrukturisasi hubungan dengan hampir semua mitra dagang utama Washington.

Trump bersikeras, tarif tersebut ditanggung oleh negara-negara yang dikenakan pajak. Akan tetapi para ekonom dan pebisnis AS mengatakan mereka menanggung beban biaya paling besar.

Baca Juga: Kesepakatan dagang, China beli produk manufaktur AS hampir US$ 80 miliar

American for Free Trade, sebuah koalisi lebih dari 150 asosiasi bisnis yang menentang tarif, mengatakan kesepakatan perdagangan fase 1 tidak akan banyak membantu meringankan beban yang harus mereka tanggung senilai milliaran dolar.

"Sebagian besar tarif -yang merupakan pajak yang dibayar oleh orang Amerika dan bukan China- akan tetap berlaku, terus merusak ekonomi Amerika," kata juru bicara Jonathan Gold American for Free Trade kepada Reuters.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×