Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Operator dari jaringan pakaian global Uniqlo, Fast Retailing mengumumkan, laba operasi perusahaan untuk periode kuartal pertama dari tahun fiskal 2025 naik 7,4%. Ini jadi awal yang solid bagi rencana Fast Retailing untuk mencapai rekor laba untuk tahun keempat berturut-turut.
Kamis (9/1), Fast Retailing mengatakan laba operasi mencapai 157,6 miliar yen atau setara US$ 996,84 juta di periode September hingga November 2024.
Realisasi yang diperoleh induk Uniqlo tersebut naik 7,4% dibandingkan capai di periode September-November 2023 yang sebesar 146,7 miliar yen.
Namun, realisasi ini masih sedikit di bawah perkiraan konsensus LSEG sebesar 160 miliar yen yang diambil dari enam analis.
Fast Retailing mempertahankan perkiraan laba operasi setahun penuhnya sebesar 530 miliar yen, menyusul rekor laba sebesar 500,9 miliar yen di tahun fiscal lalu.
Dikenal dengan produk bulu domba dan kemeja katun yang murah dan tahan lama, Fast Retailing telah lama dianggap sebagai penentu belanja konsumen di Jepang dan baru-baru ini di China. Di mana perusahaan ini memiliki lebih dari 900 toko Uniqlo di daratan China.
Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Asia: Mukesh Ambani, Prajogo Pangestu, Tadashi Yanai
Penjualan domestik telah terdongkrak oleh lonjakan belanja bebas bea di tengah maraknya pariwisata di Jepang yang didorong oleh pelemahan yen.
Namun, pertumbuhan penjualan telah menurun di China, yang mendorong perusahaan untuk mengurangi pembukaan toko dan mengadopsi strategi scrap-and-build untuk mengubah lokasi yang berkinerja buruk dengan toko yang didesain ulang.
Margin laba yang lebih baik dan kesadaran merek internasional membantu mendorong hasil rekor tahun lalu.
Di pasar dalam negerinya, Fast Retailing ini juga telah menjadi penentu upah di industri jasa.
Bersemangat untuk mempertahankan pekerja yang baik, Fast Retailing mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan memberlakukan kenaikan gaji karyawan secara agresif di Jepang - kenaikan gaji yang merupakan tindak lanjut dari kenaikan gaji pada tahun 2023 yang membantu mengguncang prospek upah yang telah lama lesu di negara tersebut.
Upah untuk staf kantor pusat dan penjualan penuh waktu akan naik sebanyak 11% mulai bulan Maret mendatang. Sementara gaji tahunan untuk karyawan baru akan naik sekitar 10%, kata perusahaan tersebut.