Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - MUNICH. Dalam menghadapi perubahan iklim, Munich Re sebagai perusahaan reasuransi terbesar di dunia akan berhenti berinvestasi pada obligasi dan saham yang menghasilkan lebih dari 30% dari penjualan mereka di bisnis batubara.
Menurut laporan Reuters, Senin (6/8), pernyataan tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Munich Re Joachim Wenning, setelah mendapatkan tekanan dari para investor.
“Dalam bisnis penjaminan risiko individu dan dapat melihat risiko secara akurat. Kami di masa depan, tidak lagi mengasuransi pembangkit listrik tenaga batubara atau tambang baru di negara-negara industri,” kata Wenning yang dikutip dalam harian Jerman Frankfurther Allgemeine Zeitung, Senin (6/8).
Wenning menjelaskan, apabila Munich Re tidak membatasi pemanasan global maka konsekuensinya justru lebih mahal dan berdampak bagi kehidupan sosial. Di antaranya, batubara sebagai bahan bakar dari fosil ini bertanggung jawab atas emisi CO2 yang merusak iklim.
Swiss Re, sebagai perusahaan reasuransi terbesar kedua di dunia mengambil langkah yang sama. Juli lalu, perusahaan ini menyatakan tidak akan mengasuransikan perusahaan batubara termal, dan langkah ini pun diikuti reasuransi asal Prancis, Scor.
Meskipun mendukung kesepakatan Paris, tapi Munich Re tidak berencana mengikuti jejak Swiss Re dalam membatasi penjaminan perusahaan batubara.