Reporter: Edy Can, BBC | Editor: Edy Can
TOKYO. Myanmar kini sedang membangun bursa saham. Untuk mewujudkan rencana itu, pemerintah Myanmar telah menunjuk Tokyo Stock Exchange dan Daiwa Securities.
Juru bicara Daiwa mengatakan, mereka akan bekerja sama dengan bank sentral Myanmar untuk membangun bursa saham tersebut. Bursa saham itu ditargetkan sudah beroperasi pada 2015 mendatang.
Pemerintah Myanmar berharap, bursa saham ini bisa menarik investor setelah negeri tersebut terpuruk dibawah pemerintahan junta militer. "Ada sejumlah kepentingan besar di Myanmar. Investor asing akan datang berbondong-bondong ke sana," kata Managing Director Aberdeen Asset Management Asia, Hugh Young, Rabu (11/4).
Myanmar mulai melakukan transisi setelah selama ini diembargo karena mengabaikan demokrasi. Negeri yang berada dibawah junta militer ini mulai melakukan reformasi baik di bidang politik dan ekonomi. Pada 1 April lalu, Myanmar telah melaksanakan pemilihan umum yang diikuti kaum oposisi.
Pembangunan bursa saham ini bukanlah yang pertama kali di Myanmar. Sebelumnya, Myanmar sudah memiliki Myanmar Securities Exchange di Yangon.
Bursa saham ini berdiri sejak 1996. Namun, bursa saham ini tidak terlalu sukses karena hanya dua saham saja yang diperdagangkan.