kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NASA Peringatkan Badai Matahari Mengarah ke Bumi Dalam Waktu Dekat, Ini Dampaknya


Selasa, 02 Agustus 2022 / 14:47 WIB
NASA Peringatkan Badai Matahari Mengarah ke Bumi Dalam Waktu Dekat, Ini Dampaknya
ILUSTRASI. NASA Peringatkan Badai Matahari Mengarah ke Bumi Dalam Waktu Dekat, Ini Dampaknya


Penulis: Arif Budianto

KONTAN.CO.ID - NASA peringatkan badai Matahari mengarah ke Bumi dalam waktu dekat. Dampaknya dilaporkan akan melemahkan jaringan listrik dan mungkin akan menyebabkan gangguan komunikasi juga.

National Aeronautics and Space Administration, disingkat NASA baru-baru ini memperingatkan bahwa badai Matahari akan mengarah ke Bumi dalam waktu dekat.

Melansir Science Times (02/08/2022), suar matahari yang kuat yang diamati oleh NASA meletus dari sisi Matahari mungkin disebabkan oleh Matahari yang sangat aktif berputar ke arah tersebut.

Oleh karena itu, beberapa ahil memperingatkan bahwa Bumi dapat melihat efek dari badai geomagnetik atau badai matahari besar yang terjadi pada hari Rabu (03/08/2022).

Baca Juga: Mengenal Benda Langit yang Disebut Bintang, Berikut 10 Ciri-Ciri yang Harus Diketahui

Badai matahari

Masuk dalam klasifikasi G-1 yang artinya minor atau kecil, badai geomagnetik dipicu oleh angin Matahari berkecapatan tinggi dari yang disebut "lubang" di atmosfer Matahari. Ini diprediksi akan berdampak pada medan magnet Bumi pada minggu ini.

Mike Cook salah seorang yan gbekerja di operasi cuaca luar angkasa, mengatakan kepada Daily Mail bahwa lubang itu telah meningkatkan kecepatan angin matahari dengan mengalirkannya.

Sementara itu, Spaceweather.com mengutip ramalan National Oceanic and Atmospheric Administration's Space Weather Prediction Center (NOAA-SWPC), memprediksi bahwa badai geomagnetik kelas G1 yang kecil ini mungkin menghantam Bumi setelah memperhatikan bahwa "bahan gas mengalir dari lubang selatan atmosfer Matahari".

Lubang koronal adalah daerah yang lebih dingin, gas listrik (atau plasma) yang kurang padat di atmosfer bagian atas Matahari. Ini juga merupakan lokasi di mana garis-garis medan magnet Matahari melesat ke luar angkasa daripada berputar di sekitarnya.

Baca Juga: Sampah Roket China Jatuh ke Bumi, BRIN: Puing Jatuh di Samudra Hindia Barat Indonesia

Sebuah museum Sains di Sans Fransisco yang bernama Explotarium menjelaskan bahwa material Matahari dapat menyembur keluar dalam aliran deras yang bergerak hingga 2,9 juta km/jam.

Planet-planet dengan medan magnet yang kuat, seperti Bumi ini akan menyerap material yang keluar dari Matahari ini. Oleh sebab itu, badai magnetik atau badai matahari ini dapat terbentuk.

Dan menariknya lagi, ini akan menciptakan aurora yang hidup dan menyerupai cahaya utara. Orang-orang yang berada di garis lintang paling utara dan selatan Bumi, dapat melihat peningkatan tampilan aurora yang indah selama badai geomagnetik ini berlangsung.

Di sisi lain, Live Scienece menambahkan bahwa klasifikasi badai geomagnetik G1 mungkin berdampak kecil pada jaringan listrik dan beberapa yang berhubungan dengan satelit, seperti GPS dan alat komunikasi lainnya.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×