kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Natal, Paus kecam materialisme


Jumat, 25 Desember 2015 / 15:38 WIB
Natal, Paus kecam materialisme


Sumber: TribunNews.com | Editor: Adi Wikanto

Paus Fransiskus memperingatkan 1,2 juta milliar penganut Katolik Roma agar tidak 'dimabukkan' oleh harta, yang disampaikan dalam khotbah Natal tahunannya.

Dia menyerukan agar lebih banyak ketenangan hati dalam dunia yang terobsesi dengan "konsumerisme dan hedonisme, kekayaan dan pemborosan".

Paus memperingati misa Malam Natal di Gereja St Peter di Basilika di depan sekitar 10.000 jemaat.

Pada Jumat (25/12) ini dia akan menyampaikan pesan Natal tradisionalnya dari balkon tengah di lapangan St Peter.

Ketika memperingati Misa Natal, Paus mengatakan Natal merupakan waktu untuk "lebih banyak menemukan siapa diri kita".

Dia menyerukan kepada umat Kristen untuk menunjukkan kesederhanaan Yesus ketika masih anak-anak, "diluar keilahian-Nya, dia lahir ke dalam jurang kemiskinan" agar menjadi inspirasi dalam hidup mereka.

"Dalam sebuah masyarakat yang seringkali dimabukkan dengan konsumerisme dan hedonisme, kekayaan dan pemborosan, penampilan dan narsisme, anak ini menyerukan kepada kita untuk bertindak dengan ketenangan hati, dengan kata lain, dengan cara yang sederhana, seimbang, konsisten, dapat melihat dan melakukan apa yang dianggap perlu," jelas dia, dikutip dari BBC Indonesia.

"Ditengah sebuah budaya ketidakacuhan yang tidak jarang menjadi kejam, gaya hidup kita harus lebih saleh, dipenuhi dengan empati, belas kasih dan kemurahan hati."

Misa Natal dilakukan dengan pengamanan yang ketat, dengan petugas kepolisian yang berjaga di sekitar Vatikan.

Setiap orang yang pergi ke basilika, gereja terbesar di Christendom, harus melewati detektor logam.

Koresponden BBC mengatakan, Paus menggunakan khotbahnya untuk merefleksikan tema penting dalam tiga tahun menjadi pemimpin tertinggi umat Katolik - kasih sayang, empati dan keadilan.

"Dalam sebuah dunia yang sering kali tanpa ampun terhadap para pendosa dan lemah terhadap dosa, kita harus menumbuhkan rasa keadilan yang kuat, untuk memahami dan melakukan kehendak Tuhan," kata dia.

Suaranya terkadang terdengar serak- karena efek dari flu ringan yang dialaminya sejak awal pekan ini.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×