Sumber: Yahoo Finance,Bloomberg | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nebraska, yang biasanya dianggap sebagai benteng Partai Republik, kini muncul sebagai medan pertempuran politik yang tak terduga menjelang pemilu.
Negara bagian asal Warren Buffett ini menjadi sorotan karena setidaknya satu perlombaan di Senat dan satu perlombaan di DPR yang dianggap bisa dimenangkan oleh Partai Demokrat. Selain itu, upaya untuk mengklaim satu suara dari Electoral College di distrik Omaha juga menambah intensitas persaingan di tingkat presiden.
Perlombaan Senat: Deb Fischer vs. Dan Osborn
Senator Republik Deb Fischer, yang saat ini sedang menjalani masa jabatan ketiga, menghadapi tantangan kuat dari Dan Osborn, seorang pemimpin serikat pekerja independen. Berdasarkan jajak pendapat terbaru oleh SurveyUSA, Fischer hanya unggul 1 poin persentase, dengan lebih dari 20% pemilih masih belum memutuskan.
Baca Juga: Anggota Klub US$100 Miliar Menyusut Menjadi 12 Orang, Siapa Saja yang Terpental?
Angka yang tinggi ini biasanya bukan kabar baik bagi petahana, terutama dengan pergeseran dinamika politik yang memungkinkan peluang bagi calon independen atau Demokrat.
Jika Osborn berhasil memenangkan kursi ini dan memilih untuk berkongsi dengan Demokrat, ini akan menjadi kemenangan signifikan bagi partai tersebut, yang saat ini berjuang mempertahankan mayoritas tipis di Senat.
Perlombaan DPR: Don Bacon vs. Tony Vargas
Don Bacon, seorang anggota DPR dari Partai Republik yang mewakili wilayah Omaha, kini tertinggal 6 poin persentase dari penantang Demokratnya, Tony Vargas, dalam survei yang sama. Vargas, seorang senator negara bagian, sebelumnya kalah dari Bacon pada 2022, tetapi kali ini ia semakin mendapatkan dukungan dari pemilih.
Laporan non-partisan dari Cook Political Report bahkan mengubah perlombaan Bacon menjadi kategori "toss-up", yang mencerminkan meningkatnya popularitas Vargas. Partai Demokrat hanya membutuhkan tambahan lima kursi DPR untuk merebut kembali mayoritas, dan distrik ini dianggap sebagai salah satu peluang terbaik mereka.
Baca Juga: Beda Circle, Buffett Akui Pendekatan Elon Musk Mengejar Tujuan Berbeda Dengannya
Suara Electoral College dari Omaha
Nebraska membagi lima suara Electoral College-nya berdasarkan pemenang di setiap distrik kongresional, menjadikan distrik Omaha sangat penting. Joe Biden memenangkan distrik ini pada 2020, sementara Donald Trump memenangkannya pada 2016.
Dengan dinamika ini, suara tunggal dari Omaha dapat menjadi penentu jika Kamala Harris berhasil memenangkan negara bagian kunci lainnya.
Kampanye Harris dan Trump telah meningkatkan aktivitas mereka di wilayah tersebut, dengan beberapa jajak pendapat menunjukkan Harris unggul tipis atas Trump di Omaha.
Isu-isu yang Memobilisasi Pemilih
Pemilih di Nebraska juga akan memutuskan dua amandemen konstitusi terkait aborsi. Ini adalah isu yang telah memotivasi banyak pemilih Demokrat, terutama sejak pembatalan Roe v. Wade oleh Mahkamah Agung.
Selain itu, inisiatif untuk melegalkan penggunaan mariyuana medis tampaknya telah memperoleh cukup dukungan untuk masuk dalam pemungutan suara, yang bisa menjadi faktor positif bagi Demokrat.
Baca Juga: Bill Gates: Pensiun Terdengar Mengerikan dan Ingin Bekerja 30 Tahun Lagi
Faktor Tim Walz
Tim Walz, calon wakil presiden dari Partai Demokrat yang berasal dari Minnesota, memiliki hubungan kuat dengan Nebraska, karena ia dibesarkan di sana dan memiliki pengalaman dalam isu-isu pertanian.
Pengalaman Walz dalam menulis undang-undang pertanian selama enam masa jabatannya di Kongres, serta kebijakannya yang mendukung bahan bakar terbarukan dari hasil tanaman seperti etanol jagung, dapat menarik simpati pemilih di negara bagian ini.