Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Blackstone Group Inc. memberikan penawaran senilai US$ 6,2 miliar untuk saham Crowd Resort Ltd. Penawaran tersebut terjadi saat Crowd sedang ada masalah karena dianggap oleh pihak berwenang tidak layak untuk memegang lisensi permainan di Sydney.
Dikutip dari Reuters, perusahaan penyedia kasino tersebut dituding telah melakukan pencucian uang dan terkait dengan kejahatan terorganisir serta sedang diselidiki oleh badan kejahatan keuangan Australia.
Selain itu, perusahaan tersebut juga sedang menghadapi dua gugatan pemegang sahamnya dikarenakan lalai menyampaikan adanya risiko yang terjadi sehingga menyebabkan penurunan saham.
Penawaran Blackstone dengan harga saham sebesar A$ 11,85. Harga saham tersebut merupakan yang terendah setelah 20 Februari tahun lalu.
Manajer Portofolio Intelligent Investor Nathan Bell mengungkapkan bahwa harga saham tersebut tidak didapatkan oleh Blackstone jika tidak terdampak pandemi covid-19. Selain itu, Crowd juga dinilai sedang memiliki masalah manajemen yang bersamaan.
Baca Juga: Bursa Australia merosot saat Sydney menghadapi banjir terburuk dalam 60 tahun
“Ini hanya tawaran pembukaan. Ini adalah situasi yang berantakan dan menawarkan untuk mengakuisisi kasino adalah urusan yang rumit di saat-saat terbaik karena semua peraturan,” ujar Nathan seperti dikutip dari Reuters, Senin (22/3).
Terkait dengan penawaran tersebut, saham Crown meningkat hingga 21% hingga menjadi A$11,95. Investor dinilai memprediksi masih akan ada kenaikan harga yang lebih tinggi lagi.
“Saham-saham ini diperdagangkan dengan pendapatan terendah dan saya tidak akan terkejut melihat aktivitas lebih lanjut di sektor ini,” ujar manajer portofolio Wilson Asset Management John Ayoub.
Dengan adanya penawaran tersebut, pemegang saham terbesar Crown dengan 36% saham, James Packer tidak memberikan komentar apapun. Hal demikian juga terjadi pada pemegang saham terbesar ketiga Perpetual Equity Investment Co Ltd, juga menolak berkomentar.
