Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Hubungan perdagangan antara Inggris dan Korea Utara diam-diam berjalan semakin mulus. Terbukti dengan meningkatnya transaksi dalam setahun terakhir.
Dilansir dari Yonhap, aktivitas perdagangan antara Inggris dan Korea Utara meningkat lebih dari dua kali lipat dalam satu tahun periode yang berakhir pada September 2022.
Laporan Department for International Trade yang dirilis hari Jumat (3/2) menunjukkan bahwa transaksi barang dan jasa Inggris dengan Korea Utara mencapai 104 juta pound atau sekitar Rp 1,9 triliun pada periode tersebut.
Angka itu naik hingga 116,7% dari periode yang sama di tahun sebelumnya meskipun ada wabah Covid-19 yang menjadi gangguan.
Baca Juga: Korea Utara: Kami Siap Melawan Semua Tantangan AS dengan Senjata Nuklir
Ekspor Inggris ke Korea Utara melonjak 174,1% dalam setahun menjadi 74 juta pound pada periode Oktober 2021 hingga September 2022. Sejalan dengan itu, impornya dari Korea Utara pun naik 43% menjadi 30 juta pound.
Ekspor berupa layanan menyumbang hampir 100% pengiriman Inggris ke Korea Utara. Sayangnya, laporan Department for International Trade tidak menyebut layanan apa yang menjadi favorit.
Pada akhir September lalu, Korea Utara menjadi mitra dagang terbesar ke-149 Inggris. Perdagangan dengan Korea Utara menyumbang kurang dari 0,1% dari total perdagangan Inggris.
Baca Juga: Survei: 7 dari 10 Orang Korea Selatan Dukung Pengembangan Senjata Nuklir Independen
Hubungan antara Inggris dan Korea Utara sebenarnya cukup normal meskipun secara politik Inggris condong ke Barat dan dekat dengan AS, rival Korea Utara.
Selama Perang Korea, kedua negara ini juga ada di kubu yang berbeda. Inggris ada mengawasi operasi Pasukan Persemakmuran Inggris Korea yang bergerak di bawah PBB.
Di era Perang Dingin, Inggris merupakan sekutu kuat AS, sementara Korea Utara adalah sekutu Uni Soviet.
Saat ini Inggris memiliki kedutaan di Korea Utara yang dibuka pada tahun 2003. Sebelumnya, pada 2001, Korea Utara juga membuka kedutaan di London pada 2001. Hubungan diplomatik kedua negara secara resmi dibentuk pada tahun 2000.