kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Nvidia Berencana Lakukan Buyback Saham Senilai US$ 25 Miliar


Kamis, 24 Agustus 2023 / 11:35 WIB
Nvidia Berencana Lakukan Buyback Saham Senilai US$ 25 Miliar
ILUSTRASI. Adrian Lesmono, Country Business Lead Indonesia NVIDIA.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  CALIFORNIA. Perusahaan teknologi Nvidia berencana melakukan pembelian saham kembali atau buyback senilai US$ 25 miliar. Ini sejalan optimisme perusahaan terhadap ledakan kecerdasan buatan atau AI.

Sebagai informasi, buyback saham biasanya dilakukan ketika pimpinan menilai perusahaannya masih undervalued. Namun, harga saham Nvidia naik lebih dari tiga kali lipat tahun ini dan diperkirakan mencapai titik tertinggi sepanjang masa setelah pemaparan kinerja.

CEO Nvidia Jensen Huang memperkirakan ledakan kecerdasan buatan akan bertahan hingga tahun depan dan menjadikannya taruhan terbesar di sektor teknologi untuk mendukung optimismenya.

Baca Juga: Bursa Asia Menguat Pada Perdagangan Kamis (24/8) Pagi

Langkah Huang untuk membeli kembali saham ketika harga sahamnya lebih mahal dari harga sebelumnya melampaui pertaruhan yang bahkan dilakukan oleh perusahaan teknologi besar lainnya terhadap AI.

Ia menyebutkan Nvidia berencana untuk meningkatkan produksi perangkat kerasnya pada tahun depan. Ini sekaligus menepis keraguan yang diajukan beberapa analis tentang berapa lama kegilaan AI akan bertahan. 

Seperti diketahui, perusahaan ini hampir memonopoli sistem komputasi yang digunakan untuk menjalankan layanan seperti ChatGPT, chatbot AI generatif OpenAI yang laris.

“Kami telah merencanakan infrastruktur generasi berikutnya dengan perusahaan komputasi awan dan pembangun pusat data terkemuka,” ujarnya dikutip dari Reuters (24/5).

Baca Juga: Asia Stocks Snap Losing Streak, Yields Hit Fresh Peaks

Huang bilang ada dua hal yang mendorong permintaan tersebut, antara lain peralihan dari pusat data tradisional yang dibangun berdasarkan prosesor pusat ke pusat data yang dibangun berdasarkan chip Nvidia yang kuat,dan meningkatnya penggunaan konten yang dihasilkan oleh sistem AI dalam segala hal mulai dari kontrak hukum hingga materi pemasaran.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×