CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.509.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.858   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.100   -13,80   -0,19%
  • KOMPAS100 1.082   -3,39   -0,31%
  • LQ45 853   -3,68   -0,43%
  • ISSI 218   0,87   0,40%
  • IDX30 436   -2,51   -0,57%
  • IDXHIDIV20 524   -1,64   -0,31%
  • IDX80 124   -0,37   -0,30%
  • IDXV30 128   1,20   0,95%
  • IDXQ30 145   -0,14   -0,09%

Nyanyian Pemecatan Pep Guardiola Berkumandang di Anfield, Pasca Dihajar The Reds


Senin, 02 Desember 2024 / 09:19 WIB
Nyanyian Pemecatan Pep Guardiola Berkumandang di Anfield, Pasca Dihajar The Reds
ILUSTRASI. Saat ini di Manchester City mengalami kekalahan dalam empat pertandingan berturut-turut di Premier League. REUTERS/Molly DarlingtonĀ 


Sumber: BBC | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID -Ā JAKARTA. Pada pertandingan terakhir antara Liverpool dan Manchester City, saat pertandingan hampir berakhir dan Liverpool tampak akan meraih kemenangan yang menjauhkan mereka 11 poin dari pesaing utama mereka, Manchester City, terdengar nyanyian di Anfield yang ditujukan kepada Pep Guardiola, manajer City.

Dengan nada "Sacked in the morning, you're getting sacked in the morning," fans Liverpool menyuarakan protes mereka terhadap Guardiola, yang selama ini telah menjadi simbol kesuksesan bagi klub Manchester City.

Meskipun demikian, Guardiola menanggapi nyanyian tersebut dengan senyuman dan memberi isyarat dengan satu jari, menandakan jumlah enam gelar yang telah dimenangkannya bersama City.

Baca Juga: Sering Jadi Pahlawan Kemenangan Liverpool, Mo Salah Tak Kunjung Dapat Jaminan Kontrak

Kegagalan Manchester City: Dari Raja Inggris ke Bayangan Diri

Guardiola, yang telah memimpin City meraih enam gelar Premier League sejak kedatangannya pada 2016, mengakui bahwa saat itu ia tidak menyangka akan mendengar nyanyian seperti itu dari suporter Liverpool.

"Saya tidak mengharapkannya di Anfield, saya mengerti itu sepenuhnya, ini bagian dari permainan," ujarnya dalam wawancara dengan Sky Sports setelah pertandingan. Meskipun demikian, Guardiola tetap mempertahankan sikap tenang dan profesional, mengakui bahwa pertempuran antara kedua tim memang selalu intens.

Namun, situasi saat ini di Manchester City sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. City mengalami kekalahan dalam empat pertandingan berturut-turut di Premier League, untuk pertama kalinya sejak Agustus 2008.

Sebagai tambahan, mereka juga tanpa kemenangan dalam tujuh pertandingan di semua kompetisi, sebuah kondisi yang sangat langka bagi tim yang telah dikuasai oleh Guardiola selama delapan tahun terakhir.

Baca Juga: MU Bantai Everton 4-0 di Old Trafford, Kemenangan Perdana Amorim di Premier League

Guardiola Menegaskan Komitmen Terhadap City

Pep Guardiola, yang baru saja menandatangani kontrak dua tahun baru pada bulan lalu, menanggapi situasi sulit ini dengan kepercayaan diri. "Semua stadion ingin memecat saya, itu dimulai di Brighton [pada 9 November]," ungkapnya.

"Mungkin mereka benar dengan hasil yang kami dapatkan," lanjutnya. Meski demikian, Guardiola tetap menunjukkan dedikasinya untuk membimbing tim ini kembali ke jalur kemenangan. Dalam beberapa tahun terakhir, City telah menjadi juara Premier League sebanyak enam kali dalam tujuh musim terakhir, sebuah pencapaian yang luar biasa.

Guardiola juga telah memberikan banyak trofi kepada klub, termasuk satu gelar Liga Champions, dua Piala FA, empat EFL Cup, serta Piala Dunia Klub FIFA dan Piala Super Eropa.

Semua pencapaian tersebut menjadikannya sebagai salah satu pelatih terbaik yang pernah ada di dunia sepak bola. Meskipun demikian, keberhasilan tersebut kini terasa semakin jauh, dengan perbedaan poin yang semakin besar dengan Liverpool yang memimpin klasemen.

Peran Pemain dalam Krisis Manchester City

Meskipun Guardiola mengambil sebagian besar tanggung jawab atas kesulitan tim saat ini, beberapa pengamat sepak bola, seperti mantan bek Liverpool Jamie Carragher, merasa bahwa peluang City untuk memenangkan Premier League musim ini sudah hampir habis.

Baca Juga: Liverpool Hajar Manchester City, Peluang Juara Premier League Semakin Terbuka

"Saya tidak melihat ada cara bagi Manchester City untuk kembali sekarang," kata Carragher.

Namun, mantan pemain City, Micah Richards, menanggapi dengan lebih optimistis, menyatakan bahwa meskipun ini adalah masa yang sulit, era kejayaan City tidak akan berakhir begitu saja. "Beberapa pemain telah mengecewakan Guardiola hari ini, mereka adalah bayangan dari performa terbaik mereka," ujarnya.

Meskipun demikian, Guardiola tetap optimis dengan peluang timnya untuk bangkit. Dengan 25 pertandingan tersisa dan 75 poin yang masih bisa diraih, ia menegaskan bahwa tidak ada yang bisa dipastikan dalam kompetisi seketat Premier League.

"Tim-tim lain bagus dan kami belum bisa menghadapinya saat ini," kata Guardiola.

"Saya harus menemukan solusi untuk menjadi lebih solid. Apa yang bisa saya katakan? Para pemain ini telah memberi saya kesempatan untuk menjalani mungkin tahun-tahun terbaik dalam hidup saya. Yang bisa saya lakukan adalah berada di sini untuk mencoba mencari solusi," tambahnya.

Baca Juga: Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034 Setelah Catatan HAM Disetujui FIFA

Ambisi Masa Depan City: Keputusan yang Akan Datang

Pernyataan Guardiola juga menyiratkan bahwa ada keputusan penting yang akan diambil oleh klub di masa depan terkait arah dan ambisi mereka.

"Pada saat yang tepat, klub akan membuat keputusan tentang apa yang diperlukan agar klub ini tetap ada di sana," ujar Guardiola, yang tampaknya mengacu pada kemungkinan perubahan dalam struktur tim dan strategi ke depan.

Terlepas dari tantangan yang sedang dihadapi, Guardiola tetap percaya pada kapasitas timnya untuk bangkit dan bersaing kembali di level tertinggi.

Selanjutnya: Manufaktur Indonesia Terkontraksi Lima Bulan Beruntun

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Melorot Rp 5.000 Hari Ini 2 Desember 2024



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×