Sumber: Aljazeera | Editor: Asnil Amri
WASHINGTON. Barack Obama, Presiden Amerika Serikat (AS) meminta masyarakat internasional tidak tinggal diam menyaksikan perilaku "barbarisme" yang dituduhkannya ke rezim Suriah.
Obama menyatakan hal tersebut dalam konferensi pers yang berlangsung hari Rabu (4/9). "Gagal melakukan serangan ini hanya akan meningkatkan risiko serangan lebih banyak, dan kemungkinan negara-negara lain akan menggunakan senjata-senjata ini (senjata kimia)," kata Obama
Obama membicarakan soal krisis Suriah itu saat kunjungan ke Swedia, menjelang pertemuan G20 yang akan berlangsung di St Petersburg , Rusia. "Saya mendiskusikan penilaian kami (Dengan Perdana Menteri Swedia, Fredrik Reinfeldt). Dan kami sepakat menghadapi barbarisme," katanya .
Dalam kesempatan itu, Obama berharap Presiden Rusia, Vladimir Putin mengubah arah pandangannya terkait Suriah. Mengingat, Rusia adalah sahabat karib rezim Suriah saat ini. "Saya selalu berharap ... Pada akhirnya kami bisa mengakhiri pembunuhan, jika Rusia mengambil pendekatan yang berbeda untuk masalah ini," katanya.
Komentar Obama itu mencuat setelah beberapa jam sebelumnya, Putin memperingatkan AS agar tidak mengambil tindakan sepihak di Suriah. Namun Putin tidak akan mengabaikan jika ada resolusi PBB terkait aksi militer ke Suriah, dengan syarat, harus ada bukti yang meyakinkan soal penggunaan senjata kimia di Suriah.
"Dari sudut pandang kami, agak benar-benar tidak masuk akal jika angkatan bersenjata, angkatan bersenjata reguler telah mengepung pemberontak disebut menggunakan senjata kimia terlarang, " Putin kata .
Menurut Putin, jika ada data senjata kimia yang telah digunakan atau digunakan oleh tentara reguler Suriah, harus ada pembuktian dari PBB. “Bukti itu harus diserahkan kepada Dewan Keamanan PBB, '' tambah Putin dalam wawancara.
Putin juga memperingatkan AS terhadap melancarkan aksi militer tanpa persetujuan PBB tersebut. Menurutnya, kebijakan AS itu sama dengan melakukan agresi ke negara lainnya.
Selain itu, Putin menegaskan, telah memberikan sistem pertahanan udara rudal S - 300 ke Suriah, walaupun statusnya masih ditangguhkan.”Untuk saat ini,” kata Putin.