kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,16   6,41   0.71%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Obligasi euro bikin buntu


Sabtu, 26 Mei 2012 / 08:37 WIB
Obligasi euro bikin buntu
ILUSTRASI. Sekar Laut Tbk. Foto:?www.sekar.co.id


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati, Bloomberg, Reuters |

BERLIN/ATHENA. Para pemimpin Eropa belum bersepakat soal rencana penerbitan obligasi euro. Kanselir Jerman Angela Merkel, masih menolak rencana penerbitan surat utang bersama ini.

Perdana Menteri Italia, Mario Monti mengatakan, Merkel merupakan minoritas yang menolak obligasi ini. "Eropa bisa memiliki obligasi euro segera," kata Monti.

Jerman memiliki kepentingan untuk memastikan bahwa tidak ada negara yang meninggalkan euro. "Eropa yang bersatu adalah kepentingan Jerman. Kami akan memiliki obligasi euro, bila Zona Euro dan Jerman menginginkannya," imbuh Monti.

Julian Callow, Kepala Ekonom Eropa di Barclays Capital London mengatakan, seluruh partai politik Jerman masih menentang obligasi euro atau penerbitan utang untuk tujuan apapun.

Namun, definisi obligasi euro yang lebih sempit tengah dipertimbangkan, seperti usul Council of Economic Advisors berupa debt redemption fund. "Maka kami percaya bahwa dukungan akan bertambah selama persyaratan kesepakatan penyatuan fiskal tersebut sudah tercapai," kata Callow.

Volker Kauder, Ketua Pelaksana Partai Kristen Bersatu, partai Merkel, mengatakan, partai koalisi dan oposisi, Social Demokrat dan Parta Hijau sepakat bahwa obligasi euro tidak bisa didiskusikan. Namun, kedua pihak akan memberi penilaian atas redemption fund sebelum pertemuan bulan depan. Pemerintah Jerman dan oposisi akan membahas redemption fund pada 13 Juni.

Redemption fund yang didukung oleh cadangan emas negara-negara anggota Zona Euro akan bernilai sekitar
€ 2,3 triliun dan memangkas total utang pemerintah menjadi di bawah 60% dari output ekonomi. Fund yang memiliki batas waktu hingga 25 tahun ini, akan disertai janji negara mematok limit utang pada konstitusinya dan berkomitmen pada reformasi ekonomi.

Polling Yunani

Sementara itu, partai anti dana talangan Syriza mempertahankan keunggulan pada polling menjelang pemilihan. Polling Public Issue/Skai TV menunjukkan Syriza memimpin dengan 30% suara, empat poin lebih tinggi dibanding partai Demokrasi Baru yang mendukung dana talangan.

Dalam survei yang dilakukan oleh pihak yang sama 19 Mei lalu, Syriza memimpin dengan 28% dan Demokrasi Baru menyusul dengan 24%. Kalau hasil ini terulang pada pemilihan bulan depan, Syriza akan mendapat kursi mayoritas di parlemen. Polling setelah pemilihan 6 Mei menunjukkan suara bagi Syriza dan dua partai pro dana talangan, Demokrasi Baru dan PASOK meningkat dari pengalihan suara partai-partai kecil.

Para pemimpin Eropa mengatakan, bila Yunani menolak syarat dana talangan, Uni Eropa akan menghentikan aliran dana. Berdasarkan Public Issue, sekitar 85% warga ingin Yunani tetap di Zona Euro. Namun, mereka menentang syarat pengetatan yang disetujui dengan Uni Eropa dan IMF. "Ada kontradiksi, orang yang sama mengaku pro-euro, tetapi anti dana talangan. Mereka tidak melihat kaitan keduanya," kata Yannis Mavris dari Public Issue. n




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×